SwaraSenayan.com. Kader muda Partai Golkar Muhammad Syamsul Rizal (MSR) kembali angkat bicara pasca penetapan tersangka Setya Novanto oleh KPK. MSR dalam rilisnya mengatakan bahwa sebagai kader harus disambut baik oleh segenap kader Partai Golkar seluruh Indonesia bahwa komitmen Golkar membantu KPK dalam memberantas korupsi bukan hanya jargon, tapi benar-benar terwujud dan ini merupakan satu langkah maju Partai Golkar Pasca Reformasi.
“Terlepas sebagai kader Golkar, sebagai warga negara harapan kami partai politik yang lain dapat mencontohi Partai Golkar yang elegan dan komit menjalankan supremasi hukum secara baik, konsisten dan konsekuen,” papar MSR.
Lanjutnya, agar demokrasi Indonesia lebih bermartabat dan Golkar kembali mendapat simpati rakyat Indonesia, dia berpendapat agar sesegera mungkin melakukan penggantian Setya Novanto sebgai Ketua DPR. “Ini menyangkut marwah DPR sebagai lembaga tinggi negara yang didalamnya merepresentasikan wakil rakyat Indonesia. Selain itu juga untuk mempermudah jalannya proses hukum yang akan ditempuh oleh Pak Novanto,” tegasnya.
Mengenai akan adanya pergantian atau tidak Ketua Umum DPP Partai Golkar, MSR sependapat dengan gagasan Akbar Tanjung, harus ada pergantian dengan alasan sederhana yaitu Pileg dan Pilpres tinggal sebentar lagi. Golkar akan menghadapi beberapa agenda utama seperti konsolidasi internal dan eksternal, verifikasi parpol dan agenda kegiatan politik lainnya.
“Sebagai kader muda Golkar, kami pasti turut bertanggung jawab secara moril untuk menepis segala bentuk issu yang menghantam Partai Golkar, terutama issu korupsi. Ini membutuhkan kerja ekstra dan tidak etis juga jika kelak semua administrasi terkait syarat-syarat caleg ditanda tangani oleh ketua umum yang lagi berproses secara hukum,” kata MSR.
Sementara, di tubuh Golkar sendiri banyak kader yang layak meneruskan estafet kepemimpin. MSR menyebut beberapa nama yang layak memimpin Golkar kedepan seperti Airlangga Hartarto, Idrus Marham, Ridwan Hisjam dan masih banyak lagi.
“Jadi, harapan saya sebagai kader, untuk mengajak kepada segenap senior Golkar untuk mengenyampingkan dulu kepentingan pribadi dan kelompok. Mari kita bersatu, bermusyawarah dan bersepakat mengangkat seorang ketua umum sebagai pengganti sementara yang bisa bekerja terutama mampuh melakukan konsolidasi untuk mengembalikan kejayaan partai yang kita cintai. *SS