SwaraSenayan.com – Kemenangan Mahathir Mohamad di Malaysia akan menggelorakan “Melayu Spring” di Indonesia. Sebagai pencetus gagasan pribumi Melayu harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, 50 tahunan lalu.
Kemenangan Mahathir, yang didukung Anwar Ibrahim, akan menginspirasi perjuangan yang sama di kalangan para aktivis di Indonesia. Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Dr. Syahganda Nainggolan memaparkan hal tersebut dalam FGD (Focus Group Discussion) yang digelar di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
“Pengaruh Melayu Spring” ini akan mirip dengan “Arab Spring” beberapa waktu lalu, yang dimulai dengan perubahan revolusioner di Tunisia, lalu melanda negara-negara Arab.
Demikian kesimpulan FGD bertajuk “Mengapa Mahathir Menang?” yang diselenggarakan Sabang Merauke Circle (SMC) ini sengaja digelar untuk merespon kemenangan Mahatir Mohammad dalam pemilu di Malaysia.
Selain Syahganda, hadir juga dalam FGD ini pendiri Islamic Network (Isnet) di Amerika, Bahctiar Miun, dosern Studi Pembangunan ITB Dr. Jahja Hanafi, seorang ulama Farhat Umar, dan mantan anggota DPR RI Djoko Edhi Abdurrahman.
“Situasi Indonesia dan Malaysia mirip. Pribumi di sini mengalami tekanan atas ketimpangan sosial dan besarnya jumlah tenaga kerja RRC yang semakin menakutkan,” ujar Syahganda.
Dalam acara itu, Djoko Edhi Abdurrahman meyakini kesamaan situasi geopolitik antara Malaysia dan Indonesia, yang didominasi RRC, akan menghasilkan perlawanan serupa.
Edhi berharap tokoh tokoh perubahan yang menginginkan Indonesia terbebas dari dominasi RRC mampu membangun kebersamaan, seperti masa Reformasi 98 yang dikenal sebagai Kelompok Ciganjur. *SS