Pro-Kontra, Pasca Deklarasi Koalisi Umat Madani Untuk Mengusung Amien Rais

oleh -326 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Insanial Burhamzah (Koalisi Umat Madani)

SwaraSenayan.com. #KoalisiUmatMadani pimpinan Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid baru saja menyelesaikan Deklarassi Meminta dan Mengusung Amien Rais untuk Capres 2019. tepatnya pada hari Sabtu 30 Juni 2018 kemarin, di  Restaurant Al Jazeerah Polonia, Jakarta Timur.

banner 336x280

Reaksi yang datang pun beragam. Ada yang bernada pro dan ada yang bernada kontra. Namun yang bernada konta pun beragam, ada yang hanya melihat usia dan elektabilitas saja, tetapi yang ekstrim mengatan Amien Rais adalah pengkhianat bangsa atas amandemen UUD 45. Dan pasca deklarasi #KoalisiUmatMadani dianggap merusak “kapal induk” oposisi yang mengerucut pada satu calon oposisi.

Ide untuk mendorong satu calon oposisi yang kuat adalah gagasan ideal untuk menumbangkan petahana. Tetapi jika kita amati fenomena yang ada, tokoh oposisi yang dianggap kuat itu ternyata mengalami pelemahan, apalagi terlihat menjalin hubungan yang semakin mesra dengan pihak petahana. Tidak dapat terhindarkan, lahir pemikiran bahwa petahana yang kuat vs tokoh oposisi yang dianggap kuat saat ini, ada indikasi digiring oleh media mainstrea. Namun, bila melihat rekam jejaknya keduanya bukan tidak mungkin adalah bagian dari rekayasa konspirasi global, yang pada akhirnya bukan memperkuat Islam akan tetapi hanya melemahkan Islam dan akhirnya ikut melenyapkan NKRI.

Fenomena ini, terkait dinamika politik yang semakin cepat dari yg kita perkirakan sebelumnya. Tentu banyak pihak yg tidak dapat mengikuti kecepatan itu. Sebab, sejumlah analisis yang sebelumnya kita tidak ketahui, belakangan baru terkuak.

Baca Juga: http://www.swarasenayan.com/terinspirasi-mahathir-koalisi-ummat-madani-deklarasikan-amien-rais-sebagai-capres-2019/

Mengutip tulisan Samuel P Hutington khususnya dari buku The Clash of Civilization bahwa kita semua sudah dalam lingkaran kendali pertarungan GeoPolitic Global antara China dan AS. Namun, tidak satupun yang sadar akan hal tersebut. Justru merela berhasil mengadu domba kita sesama bangsa, sesama agama dan sesama muslim. Dan tokoh umat Islam di negeri ini seakan akan sudah terjangkiti Stochholm Syndrome yaitu gejala rakyat sebuah bangsa yang yang tersandera kepentingan asing tetapi, justru berfikir untuk lebih membela para antek penjajah asing dan musuh Islam

Pertarungan GeoPilitik China-AS adalah negara hegemony yang menposisikan diri sebagai negara Predator yang sedang melancarkan Asymetric War ke NKRI yang menjadi target sebagai mangsanya.

Kita tidak boleh tersandera oleh opini yang dikonstruksi oleh media musuh Islam. Dimana opini kita digiring seakan kita hanya memiliki 2 tokoh, yang tenyata keduanya tidak memiliki kedekatan yang kuat untuk berpihak membela Islam. Itulah permainan GeoPolitik global. Yang tentu tidak mudah dipahami oleh konstituen yang awan

Pro-Kontra terhadap Amien Rais sah-sah saja tetapi mendiskreditkan Amien Rais sebagai pengkhianat bangsa adalah fitnah yang terlalu keji dan terlalu jauh dari faktanya. Sebaliknya, kita harus berjiwa besar dan konsisten untuk berterimakasih pada Amien Rais yang telah me-Reformasi negeri ini dari era orba yang telah 32 tahun negeri ini dikendalikan hanya melahirkan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang akhirnya menjadi “budaya” negeri ini, yang pada akhirnya ekonomi negeri ini dikendalikan oleh segelintir kroninya yang saat ini menjadi taipan dan menjadi penguasa ekonomi negeri ini. Belum lagi pelanggaran HAM. Akhirnya, bangsa ini gagal mencapai kesejahraaan dan kemakmuran serta rasa keadilan rakyat bangsa ini sesuai UUD-45.

Amien Rais, pada awalnya yakin bahwa reformasi akan membawa NKRI pada Indonesia baru, yakni Indonesia dapat mencapai kesejahraaan dan kemakmuran serta rasa keadilan rakyat bangsa ini sesuai UUD-45 setelah 32 tahun mati suri di era orde baru. Namun, sejumlah Presiden RI pasca reformasi yang seharusnya menjadi garda terdepan mengawal arah reformasi kea rah yang benar sesuai cita-cita reformasi. Namun, gagal dan bahkan ikut arus penyimpangan arah reformasi, sehingga lahirnya petahana yang menjadi penguasa boneka asing yang tanpa rasa malu dan berdosa meyerahkan kedaulatan bangsa pada asing.

Amien Rais menjadi ketua MPR hanya satu periode. Dan kekuasaan Ketua MPR yg Hanya didukung segelintir wakil ketua dan staff jauh dari memadai untuk mengawal perjalanan Reformasi. Justru para Presiden RI di era reformasi yang memiliki kekuasaan eksekutif yang mengendalikan anggaran besar dan sejumlah menteri, Kapolri, Panglima TNI, yang seharusnya paling mampu mengawal dan mengendalikan reformasi.

Tapi, anehnya kenapa kesalahan yang ada pada era reformasi hanya ditujukan pada Amien Rais? Inilah bukti adanya upaya pemutar balikan fakta dari antek asing yang dengan mudahnya menggiring opini fitnah. Sehingga, mengadu domba bangsa ini menjadi pro-kontra dan fitnah.

Kita semua dlm jebakan politik Global yang di desain oleh kelompok anti Islam namun seakan akan mereka lebih pro Islam.

Itulah alasan kenapa sejumlah tokoh Islam dan tokoh politik harus ber-manuver dengan cepat dan cerdas.

Pilihan terhadap Amien Rais bukan tanpa landasan logis. Hal ini sudah melalui kajian para tokoh dan ulama dan sejumlah intelektual militer yg memiliki pengalaman dan wawasan luas. Adalah fitnah yang keji jika mereka kaitkan karena Pak Syarwan Cs retak dengan PS atau oposisi lainnya. Atau komen Inas Zubir politisi dari Hanura yang mengatakan Koalisi Umat Madani adalah rekayasa buatan Pak Amin Rais, semua Itu hanyalah issue murahan yang mengandung Fitnah yang keji.

Kita sekarang menghadapi musuh ummat yang sekaligus musuh bangsa yang seharusnya sama-sama kita hadapi secara bersama pula. Seharusnya semua ummat dan bangsa ini tidak mengedepankan ego masing-masing. Sebab, jika kita kalah pada pilpres 2019 adalah kekalahan kita bersama dan jika kita menang pada pilpres 2019 maka hal itu akan menjadi kemenangan kita bersama.

Pertarungan pada Pilpres 2019 adalah pertarungan hidup matinya NKRI yg saat ini masih didominasi Islam. Ini adalah prediksi sejumlah tokoh politik yang bersumber dari kajian strategis GeoPolitik global.

Karena #KoalisiUmatMadani paham dan tahu akibatnya jika kita kalah maka, #KoalisiUmatMadani harus melakukan upaya maksimal untuk menang pada Pilpres 2019 demi menyelamatkan NKRI. Dan strategi untuk menang yang paling efektif adalah hanya melalui KOALISI UMAT. Selain cara itu, tidak akan efektif menghadapi petahana. Sebab, petahana yang didukung dana besar dan kekuasan masih ditangannya serta dukungan kaum islam munafik tidak dapat ditandingi oleh tokoh oposisi yang ada saat ini. Jika tanpa Koalisi Umat.

Koalisi ummat hanya bisa dibangun oleh tokoh yang lahir dan dibesarkan oleh organisasi Islam.

Oleh karena itu, kita tidak dapat melihat sepenggal-sepenggal persoalan bangsa saat ini, dan apalagi penyelesaiannya dilakukan secara insidentil pula. Sebab, kita sedang berhadapan dengan persoalan multi aspek, multi dimensi yang saling kait mengkait satu dengan lainnya.

Sangat tidak adil jika Amien Rais harus dijadikan kambing hitam pada kesalahan yang terjadi pada era pasca reformasi. Krn penyimpangan arah reformasi sama sekali diluar kendali Amien Rais.

Tapi, yang pasti Amien Rais lah yang paling tahu bagaimana seharusnya arah reformasi dituju bangsa ini, agar kembalinya kedaulatan bangsa dan negara dan tegaknya hukum, dan penyesuaian kembali demokrasi yang sesuai kultur bangsa ini. Demi tercapainya kesejahteraan, kemakmuran dan rasa keadilan rakyat bangsa ini sesuai UUD 45.

Mudah-mudahan hal Ini sudah menjadi isyarat jalan Allah SWT, agar NKRI di pimpin oleh muslim yang taat. Karena selama ini kita dipimpin oleh pemipin yang “Islam abangan”. Bangsa ini butuh pemimpin yang tidak mau bertemu apalagi bernegosiasi dengan Jokowi serta taipan yang jadi kroninya. Sebagaimana tokoh oposisi lainnya lakukan. *SS

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.