Banjir Tenaga Kerja China Telah Mengusik Kegelisahan Anak-anak Ibu Pertiwi

Ayo Berbagi!

Suasana Diskusi Majelis Kajian Jakarta

SwaraSenayan.com. Semakin memprihatinkan dan menyedihkan nasib dan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Betapa tidak, ditengah warga bangsa nya mencari pekerjaan dan mengadu nasib di negeri manca, negeri ini malah dibanjiri tenaga kerja asing, khususnya dari China. Tak bisa dipungkiri bahwa kedatangan tenaga kerja asal negeri Tirai Bambu itu menimbulkan kegelisahan diantara anak-anak ibu pertiwi.

Itulah yang menjadi keresahan Erwin H. Al Jakartaty, kordinator Majelis Kajian Jakarta (MKJ). Bentuk keprihatinan tersebut dikemas dalam diskusi rutin MKJ yang bertemakan “Banjir Pekerja Tiongkok, Ada Apa?” yang dihadiri para aktifis pemuda dan mahasiswa yang digelar di Jakarta (23/8/16).

Dalam diskusi tersebut juga menyoroti mengenai pergeseran penguasaan sumber daya alam Indonesia yang kaya ini antara kekuatan Amerika yang kemudian secara perlahan diambil alih China, karena kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Jokowi.

Erwin H. Al Jakartaty menjelaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya itu memang rutin menggelar acara diskusi berskala rumahan dengan mengundang para pakar dan aktifis pemuda-mahasiswa serta berbagai kalangan lainnya guna mendalami pemikiran dan menyebarluaskan pemahaman akan berbagai masalah sosial dan meningkatkan wawasan kebangsaan.

“Hal inilah yang masih bisa kita lakukan, agar generasi bangsa ini sadar diri sebagai bagian dari bangsa pejuang yang besar dan sadar akan hari depan bangsa dan negara yang akan kita wariskan pada generasi mendatang dalam kondisi yang tentunya lebih maju dan berkembang,”  ujar Erwin H. Al Jakartaty kepada SWARA SENAYAN sesaat setelah diskusi usai.

Setiap hasil diskusi yang diselenggarakan MKJ akan dibuatkan catatan-catatan yang akan disampaikan kepada pihak berwenang sebagai aspirasi anak-anak bangsa.

Sementara itu M. Amin, Peneliti MKJ menegaskan pula bahwa perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif yang progresif dalam menghadapi banjir pekerja China ini, karena jika dibiarkan maka akan membahayakan kelangsungan hidup anak bangsa.

“Kita harus konsisten terhadap amanat konstitusi, bahwa penguasaan kekayaan alam Indonesia mutlak harus ditangan kaum pribumi, Tolak Pekerja Asing dan Aseng!!,” tegas M. Amin dalam diskusi tersebut. ■mtq

Ayo Berbagi!