SwaraSenayan.com. Sosok Rusdiyanto Samawa Chalistarano selaku Ketua Umum Front Nelayan Indonesia (FNI) yang dikenal sangat kritis terhadap setiap kebijakan pemerintah yang kerap menyengsarakan kaum nelayan, kini sedang diadili dalam meja majelis hakim di PN Jakarta Pusat (7/3/2018).
βIni merupakan sebuah kado terindah buat para nelayan. Sehingga para nelayan harus bersyukur karena masih ada yang memperjuangkan hak-haknya ditengah kegelapan kebijakan pemerintah,β demikian disampaikan Muhamad Salahudin Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dalam keterangan tertuisnya kepada SwaraSenayan (07/03/2018).
Dimata Salahudin, Rusdiyanto yang memiliki suara yang menggelegar dan lantang itu selama ini merupakan catatan kritis dan penting untuk keselamatan para nelayan dari kebijakan pemerintah yang mencekik nelayan.
Menurut Salahudin, dari suara lantangnya Rusdianto Samawa membuat banyak mata tertuju padanya. Tidak sedikit juga dari suara untuk menyelamatkan para nelayan tersebut membuat yang lain melirik, salah satunya dari pemerintah. Hasil lirikan pemerintah membuat sebuah kesimpulan bahwa pembela nelayan tersebut sedang mengganggu kebijakan lembaga negara yang membidangi kelautan dan perikanan.
“Jika pemerintah menggunakan mata kebijaksanaannya, maka akan melahirkan sebuah rasa syukur bahwa masih ada masyarakat yang mampu mengkritisi kebijakannya demi kebaikan masyarakat dan pemerintah itu sendiri,β tuturnya.
Bagi Salahudin, yang mampu menjadi mitra yang baik adalah orang yang selalu mengkritisi secara konstruktif untuk meluruskan dari sesuatu yang salah. Bukannya yang selalu memuji apalagi menutup mulut terhadap setiap kesalahan yang ada.
“Jika setiap kesalahan tanpa ada yang peduli untuk membenarkannya, maka sangat sulit untuk menemukan sebuah kebenaran dalam setiap kebijakan pemerintah,β tegas Muhamad Salahudin dengan kesal atas kriminalisasi terhadap Rusdianto.
Dalam sikap Salahudin, apa yang diikhtiarkan atau yang disuarakan oleh Rusdiyanto selaku Ketua Umum FNI merupakan sebuah kado terindah buat para nelayan. Sehingga para nelayan harus bersyukur karena masih ada yang memperjuangkan hak-haknya ditengah kegelapan kebijakan pemerintah.
“Kanda Rusdianto itu sebagai pejuang nelayan yang perlu dibela. Karena itu bukan hal susah bagi kita untuk mendukung beliau dalam mendapatkan kartu kebenaran dari meja hakim, yang terbebas dari sanksi hukum. Juga bukan hal yang berat bagi kita untuk mendo’akan beliau agar tetap tegar dan kuat menghadapi proses persidangan di meja hakim,” harapnya.
“Terus berjuang kanda, yakin dan percaya bahwa setiap Ikhtiar yang baik selalu berefek baik, sekarang ataupun nanti itu hanya soal waktu. Kami tetap menjadi bagian untuk bersamamu dalam perjuangan terutama dalam meja peradilan. Semoga dengan perjuangan seperti ini membuat semakin yakin keadilan Allah SWT,” tutupnya. *SS