Analisa Kemenangan Setnov pada Munaslub Golkar Bali

Ayo Berbagi!
andar
Andar Nubowo

Oleh: Andar Nubowo (Direktur Eksekutif IndoStrategi)
SwaraSenayan.com. Kemenangan Setya Novanto (Setnov) adalah kemenangan Istana, terutama Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Ini bukti kuat bahwa istana berhasil bekerja untuk Setnov. Operasi politik ini tentu menguntungkan pemerintah. Golkar berada dalam genggaman pemerintah. LBP tentu saja serahkan pundi-pundi politik ini untuk  Pak Presiden. Setnov tampaknya lebih mudah diajak bekerja sama dengan Pemerintah di banding yang lain.

Keuntungan Jokowi tentunya antara lain stabilitas politik dan kebijakan Pemerintah. Pemerintah dapat dukungan parpol besar dan juga SDM yang handal. Bagi Golkar, tentu, bisa berkarya dan ikut membangun bangsa negara secara langsung.  Sebab, doktrin Golkar itu karya dan kekaryaan. Partai Golkar pandai memerintah. Tetapi tidak mampu menjadi oposisi. Eksperimen Koalisi Merah Putih (KMP) di awal-awal gagal total. Hasrat berkuasanya tinggi. Bagi Partai Golkar, kadernya bisa masuk jadi menteri. Saya yakin, setelah Munaslub tidak lama lagi akan ada reshuffle kabinet jilid 2.

Golkar, selain itu bisa menjadi Kapal Pesiar bagi Jokowi untuk kepentingan politik jangka pendek menengah dan panjang di tengah kerenggangan hubungan dengan partai pendukung (baca PDIP), sekaligus membuat posisi Jokowi tidak hanya menjadi petugas partai tertentu. Jokowi bisa cukup kuat posisinya di antara parta pendukung utama.

Sebaliknya ini kekalahan Jusuf Kalla (JK). Harapannya, JK dapat memenangkan Ade Komarudin (Akom), sehingga dia punya bargaining politik sebagai Wapres vs Jokowi (atau LBP). Tentu istana tidak ingin hal itu terjadi.

Ini kemenangan kekuatan uang dan politik atas politik moral dan visi. Operasi politik dan uang yang konon kabarnya hingga milyaran  perorang benar-benar belum bisa hilang dari tradisi Golkar. Ini juga bukti bahwa Komite Etik tidak bekerja maksimal.

Setnov harus merangkul kubu lainnya. Saya kira, karakter Setnov bukan orang yang suka bermusuhan.  Dia suka merangkul dan bekerja sama. Toh terlihat dengan deal-deal politik yang dibangun bersama caketum lainnya di arena Munaslub. Akom pesaing terkuatnya justru legowo dengan kemenangan Setnov. Secara internal, Setnov mungkin bisa menyatu padukan Golkar yang terpecah. Tetapi lagi-lagi tergantung gaya kepemimpinan Setnov nanti. Kita akan lihat. ■ss

Ayo Berbagi!