SwaraSENAYAN.com. Pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) Remaja yang berdekatan dengan ajang Asian Games ternyata memberikan kekhawatiran tersendiri bagi Komisi X DPR RI. Kekhawatiran tersebut disampaikan Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya usai memimpin rapat dengar pendapat (RDP) Panja Persiapan Asian Games XVIII Tahun 2018 belum lama ini.
“Kita minta bahwa Kemenpora itu untuk bonus dan dukungan terhadap atlet yang ikut dalam Asean Games jangan sampai kalah dengan atlet-atlet yang mengikuti PON,” kata Teuku Riefky kepada Swarasenayan di gedung Nusantara I DPR RI, Senin (27/4/2016).
Masalah bonus dan kesejahteraan atlet, kata politisi Partai Demokrat itu, menjadi isu yang sangat krusial, pasalnya, akan sangat berpengaruh terhadap performa atlet dilapangan, terutama terhadap prestasinya dalam upaya mengharumkan nama bangsa dikancah internasional
“Artinya Kemenpora harus membuat satu sistem mekanisme yang motivasinya dalam Asean Games ini jangan sampai bergeser, dalam arti lain harus balance, Kalau gak balance, nanti gak fokus di Asian Games dan lebih fokus pada PON,” pintanya berharap atlet Indonesia dapat berbicara banyak dalam ajang yang diiukti lebih dari 40 negara di Asia itu.
Seperti diketahui, pelaksanaan PON Remaja setiap tahunnya dilangsungkan pada bulan Juli, hanya terpaut satu bulan dengan ajang olahraga Asian Games yang merupakan ajang olahraga terbesar se-Asia.
Asian Games 2018 mendatang akan menjadi perhelatan ke-18 ajang yang akan diselenggarakan di dua wilayah di Indonesia, yakni di Jakarta dan Palembang, dengan venue utama yang akan dilangsungkan di stadium kebanggaan Indonesia Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.■mrf