SwaraSenayan.com. Tugas seorang Raja, Sultan dan Pemangku Adat di era NKRI adalah berkarya di tengah-tengah masyarakat adatnya. Karena itu sebagai Pemimpin Umat mesti mampu mendefinisikan kembali otoritas dirinya sebagai bagian penting dalam penguatan identitas dirinya sebagai Pemimpin Masyarakat dalam mengadakan perubahan (actor of change).
Demikian dikemukakan oleh Sultan Demak, DYMM Sri Sultan Suryo Alam Joyokusumo dalam diskusi bertajuk “Penguatan Peran Raja, Sultan dan Pemangku Adat Menjemput Kejayaan Indonesia” yang diselenggarakan Persemakmuran Pewaris Nusantara di Ocean View Residence Hotel, Jepara, Jawa Tengah.
“Pemimpin Umat senantiasa berhadapan dengan pengalaman eksistensial dalam menjawab tuntutan zaman berdasarkan kesadaran diri (consciousness) dan internalisasi nilai yang menyembul dari dalam dirinya serta hasil tirakat (olah laku bathiniyah) yang telah dijalaninya,” terang Kangjeng Sultan Suryo Alam.
Kangjeng Sultan Demak mengatakan, seorang Pemimpin Umat harus mampu mendefinisikan zaman, sehingga ia mampu merancang satu teori yang bisa menjelaskan realitas zaman itu seobjektif mungkin. Sehingga realitas tersebut bisa dipahami oleh Masyarakat Adatnya.
“Maka setelah dipahami realitas itupun memungkinkan Sang Pemimpin bersama masyarakat Adat bergerak megubah keadaan itu kearah yang lebih baik,” kata Kangjeng Sultan.
Sementara itu, terkait realitas di zaman now, Ketua Umum Persemakmuran Pewaris Nusantara, DYMM Kangjeng Sultan Abdul Djalil Khalifatullah mengingatkan pentingnya keterlibatan aktif seorang Raja, Sultan dan Pemangku Adat dalam pemilu dan proses suksesi kepemimpinan nasional, provinsi, kabupaten dan kota.
“Pasalnya, masa depan bangsa sedang dipertaruhkan. Pertaruhan itu ada dalam Pilkada serentak tahun 2018, Pemilu dan Pilpres 2019. Pilkada, Pemilu dan Pilpres menjadi salah satu pintu masuk dalam pembangunan bangsa. Dan akan menentukan masa depan bangsa kedepan,” kata Sultan Abdul Djalil.
Dalam kaitan itulah peranan seorang Raja, Sultan dan Pemangku Adat sangat penting dan stategis dalam menentukan kelayakan seorang caleg, kandidat calon kepala daerah dan capres serta cawapres. Sehingga sebagai Pemimpin Masyarakat para Pewaris Nusantara itu bisa mengarahkan pilihan masyarakat adatnya terhadap seorang caleg, calon kepala daerah, presiden dan wakil presiden.
“Pemimpin yang mumpuni, amanah dan berbudi pekerti luhur akan menciptakan pembangunan yang pesat dan juga akan menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itulah kita perlu mengukur pencapaian Pemerintahan Jokowi dalam hal peningkatan kesejahteraan rakyat. Apakah sesuai atau tidak dengan program Nawacita yang didengungkannya selama masa kampanye?” pungkas Kangjeng Sulthan Abdul Djalil dari Jepara itu. *SS