Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
dan bulan apabila mengiringinya,
dan siang apabila menampakkannya,
dan malam apabila menutupinya ,
dan langit serta pembinaannya,
dan bumi serta penghamparannya,
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(QS. As-Syams 1-10)
SwaraSENAYAN.com. Terhadap fenomena alam yang terjadi di negeri Nusantara hari ini adalah bukti keperkasaan Sang Pencipta yang telah dipelihara Nya alam semesta ini dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan ummat manusia. Berikut catatan Dr. Endro Subekti Sadjiman kepada SwaraSENAYAN sebagai bahan renungan, bahwa alam semesta yang tertib beredar pada garis edarnya adalah pelajaran berharga bagi kehidupan manusia agar kembali pada ajaran Nya.
Allah SWT sendiri yang menegaskan bahwa telah menciptakan 7 (tujuh) buah jalan (tujuh buah langit) dan Allah tidaklah lengah terhadap ciptaan Nya. Dia menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang. (QS. 41:12).
Berarti diatas planet, matahari, bulan, bintang-bintang dan galaxy masih ada 6 lapis langit lagi. Subhanallah. “Sesunggunya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan bintang-bintang,” (QS. 37:6).
Menurut Dr. Endro Gerhana Matahari Total tahun (GMT) adalah satu jalan atau orbit dari orbit milyaran benda langit di lapis langit pertama yang mampu divisualisasikan manusia. Manusia tidak mampu mendeteksi milyaran orbit atau jalan benda langit di lapis langit pertama, apalagi 6 lapis langit diatasnya, subhanallah.
Dalam QS. 23:17 disebutkan bahwa Allah SWT tidaklah lengah terhadap ciptaan Nya. Ini bukti bahwa Allah SWT tidak lengah menjaga ciptaan Nya, bayangkan jika bertabrakan! Keindahan fenomena alam yang luar biasa pada GMT 2016 menunjukkan betapa tertibnya Allah SWT menjaga ciptaan Nya, subhanallah.
Langit yang 7, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah SWT (QS. 17-44), benda-benda langit dengan tertib bertasbih mengikuti orbit atau jalan Nya. GMT 2016 menjadi contoh kepada manusia, bahwa milyaran benda langit lainnya tertib di orbit atau jalannya, mengapa manusia tidak mau tertib mengikuti jalan Nya?
“Jika manusia mau mencontoh tertibnya matahari, bulan dan bumi beredar di orbitnya pada GMT 2016, maka pastilah dunia akan damai, sayangnya manusia amat congkak,” ujar Endro.
Jika manusia mau merunduk selalu bertasbih seperti matahari, bumi, bulan dan triliunan benda-benda lain ciptaan Nya, maka niscaya manusia akan hidup nikmat. “Jangan hanya melihat GMT 2016 dari yang terlihat, cermati lah bahwa dibalik keindahannya, banyak mukjizat yang patut disyukuri oleh manusia yang berakal,” pintanya.
“Jika manusia mencontoh tertibnya benda-benda langit mengorbit di jalan Nya, maka carut marut duniawi saat ini akan mereda dan hasilnya pasti akan indah,” tutur Endro.
Karena itu, menurut Endro fenomena alam ini yang terjadi di NKRI sebagai negara satu-satunya yang dilewati GMT 2016 dapat memaknai secara mendalam peringatan Allah SWT, agar senantiasa tertib di jalan Nya.
“GMT 2016 menjadi peringatan kepada mayoritas muslim NKRI yang terbesar di dunia ini agar senantiasa merunduk di orbit Nya demi keutuhan ummat manusia dan NKRI,” pungkasnya. ■mtq
Subhanallah