Oleh: Dja’far Badjeber
SwaraSenayan.com. Tulisan saya dibawah ini hanya bicara tentang negara China. Tidak ada hubungan dengan Ahok. Ini semata-mata melihat secara objektif apa yang sedang terjadi di dunia belakangan ini.
Sebenarnya Indonesia lebih maju di bidang ekonomi bila dibandingkan China 20 tahun lalu. Untuk bikin jalan Tol saja China belajar di Indonesia. Sekarang jalan di China lebih kurang 60.000 KM, Indonesia baru sekitar 1.000 KM. Jangan heran kalau Presiden Jokowi sangat konsen untuk membangun jalan Tol, KA dan Tol laut.
Ideologi Komunis tapi China tidak malu mengadopsi cara Kapitalis Neolib, dan itu China jalankan secara konsisten. Mula-mula diajak investor untuk berinvestasi dengan bermacam kemudahan. Antara lain manfaatkan tanahnya untuk bangun pabrik / industry / property dll. Ternyata strategi ini berhasil, dan sekarang China sudah go internasional. Uangnya dalam bentuk US Dolar dan RMB / Yuan terbanyak di dunia, bahkan devisanya mengalahkan USA. China tidak mau mencampuri politik negara lain, beda dengan USA yang terus ingin jadi polisi dunia.
Ini beberapa catatan tentang keunggulan komparatif China saat ini:
- Memiliki cadangan uang terbesar di dunia.
- Menguasai WTO, padahal teknologi dikuasai USA.
- Membeli 80% produksi baja seluruh dunia.
- Membeli 80% emas dan tembaga dunia.
- Punya Kapal Induk.
- Punya militer terbesar di dunia.
- Menguasai / membeli 40% produksi minyak dan gas dunia. Konon bila China tidak mau beli minyak maka harga minyak dunia bisa anjlok.
- Memiliki Railways mencapai 70% daripada dunia.
- Highway yang menghubungkan 2.000-an Kabupaten.
- Membangun jembatan terpanjang, tertinggi di dunia.
- Membangun kota-kota dengan segala fasilitas, konon New York saja kalah.
- Membuat makanan ringan yang di ekspor ke seluruh dunia.
- Membuat mainan anak-anak dan ekspor ke seluruh dunia.
- Membangun Hotel, Apertemen berkelas dan properti ke seluruh dunia.
- Membeli pesawat missil dari Israil dan Jerman.
- Berhasil menjadikan RMB / Yuan diterima dunia Internasional. (Presiden Jokowi pernah bilang nilai rupiah terhadap US Dolar saat ini tidak bisa dijadikan patokan untuk mengukur ekonomi Indonesia, Ia meminta juga masyrakat untuk mengukur nilai tukar rupiah seperti Yuan ).
- Membangun jaringan bisnis dengan Timur Tengah dan Afrika.
- Berhasil di segala bidang pertanian dan holtikultura.
- Mampu membangun jalan di atas laut (konon sedang disiapkan suatu rencana besar, yaitu jalan di atas laut untuk menghubungkan Asia, termasuk ke Indonesia).
- Belakangan ini ekspansi bisnis China ke negara lain sedang giat-giatnya. Satu hal yang saya amati tentang etos kerjanya, luar biasa!!
Pembaca yang budiman,
Saya tidak bermaksud apa-apa tentang yang saya tulis ini. Hanya mengajak mari kita introspeksi diri, mau belajar atas keberhasilan Negara / orang lain. SDA kita luar biasa besarnya, tetapi kenapa kita masih jalan di tempat? Atau kalau kita bergerak terlalu lamban. Penuh birokrasi yang bertele-tele dan korup. Kita harus merubah mindset. Ayo kita susun kekuatan Indonesia agar mampu berdaya saing dengan negara lain. Hentikan perbedaan yang tidak produktif, seperti penuh curiga, iri hati dan sifat-sifat jelek yang tanpa kita sadari melemahkan kita sendiri.
Indonesia milik aku, kamu dan kita semua. *SS
Amerika mempunyai hutang dlm negeri sbsr 18 trilyun dollar atau 18000 milyar dollar sedang cina mempunyai utang melebihi amerika sebesar 30 trilyun dollar atau 30000 milyar dollar atau 100X lipat indonesia yg hanya 300 milyar dollar.