Akuntabilitas Investasi Pembangunan

Ayo Berbagi!

Oleh : Rusdianto Samawa – Direktur Eksekutif Global Base Review (GBR)

SwaraSenayan.com – Pertumbuhan pembangunan Tangsel cukup membanggakan. Walaupun sejauh ini belum maksimal pada proses akuntabilitasnya.

Hal tersebut, bukanlah suatu halangan dan rintangan bagi pemerintah tangsel tetapi akuntabilitas merupakan indikator pertumbuhan dan keberhasilan suatu daerah. Hal ini terkait harapan pemerintah tangsel dalam pembangunan bersifat populis dan mencapai target.

Pembangunan tumbuh karena pengelolaan secara intensif terhadap daya dorong lingkungan masyarakat dan kerjasama yang bagus. Sehingga pelaksanaan pembangunan tepat sasaran dan tujuannya tercapai.

Pelaksaan pembangunan harus berdasarkan Sistem Akuntalitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) sehingga pembangunan berdaya dan berhasil guna, serta bebas dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

Akuntabilitas pembangunan sebagai alat analisis dalam memberi jawaban kepada masyarakat secara luas. Dalam konteks pemerintah, pembangunan merupakan amanat yang harus dilaksanakan baik jangka panjang maupun pendek.

Di Tangsel, kewajiban pemerintah untuk menerapkan system akuntabilitas kinerja pembangunan berlandaskan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam Inpres tersebut, akuntabilitas adalah perwujudan kewajiban pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi pembangunan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik kepada masyarakat.

Siklus akuntabilitas pemerintah pada dasarnya berlandaskan pada konsep manajemen berbasis kinerja, pertama; penetapan perencanaan strategi objectives pembangunan. Kedua; penetapan ukuran perencanaan pembangunan yang akan di laksanakan. Ketiga; penganggaran yang terbuka bagi masyarakat, Keempat; pelaporan pelaksaan pembangunan yang transfaran.

Keempat siklus diatas, merupakan nilai-nilai efisiensi, efektifitas, reliabilitas dan prediktibilitas yang harus tertanam pada segenap pemerintahan dalam pelaksanaan pembangunan di Tanggerang Selatan sehingga tidak mengalami program yang bersifat abstrak.

Mengukur Akuntabilitas Tangsel

Tidak menutup kemungkinan bahwa perhatian pemerintah Tangsel terhadap akuntabilitas pembangunan dan kinerja sangat kurang serta minim. Pemerintah tan lebih mengutamakan pada proses penyerapan anggaran yang benar sesuai dengan dokumen-dokumen administrasi sebagai bukti pertanggungjawaban, sementara kualitas realisasi anggaran tersebut dapat diukur dengan kinerja pembangunan yang ada, baik fisik maupun nonfisik, sebagaimana prioritas sebelumnya yang ingin di capai.

Pemerintah telah melakukan penilaian atas SAKIP Tangsel tahun 2014. Hasilnya pemerintah tangsel mendapat nilai 79,03 predikat Baik (B). Nilai itu sedikit naik dibandingkan tahun 2012 yang memperoleh nilai 74,11 predikat (B+).

Evaluasi tersebut dilakukan dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government). Diperlukan upaya yang lebih serius untuk meningkatkan akuntabilitas pembangunan dilingkungan pemerintah Tangsel.

Apalagi, Tangsel menargetkan APBD Murni 2015 sebesar Rp 2,7 triliun. Angka ini naik Rp 200 miliar di bandingkan APBD sebelumnya sebesar Rp 2,5 triliun.

Maka angka tersebut membutuhkan Memorandum Of Understanding (MOU) antara Pememerintah dan legislatif sehingga program pembangunan di sesuaikan dengan proses akuntabilitas agar rencana pembangunan dan investasi yang digerakkan dapat menjadi jawaban dari sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga kesejahteraan rakyat.

Peluang Investasi Pembangunan

Potensi pembangunan daerah Tangsel sangat beragam dan membuka peluang Investasi yang lebih besar. Hal ini menjadi bagian daya tarik pemerintah sebagai upaya peningkatan kualitas pembangunan, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Ini merupakan target penting pemerintah Tangsel sebagai tolak ukur kemampuan daerah menjual potensi yang dimilikinya dan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendukung investasi.

Melihat potensi yang dimiliki Tangsel sangat strategis sebagai daerah penyangga dan memiliki akses yang baik dengan daerah lainnya.

Maka sangat banyak potensi yang bisa dikelola secara baik, antara lain; pertama; park and ride (pembangunan fasilitas persinggahan), berupa lahan parkir, hotel,  ruang pertemuan, pusat perbelanjaan dan fasilitas area stasiun kereta api yang presentatif. Kedua; kereta api dan monorail sebagai sarana transportasi massal, ketiga; pengelolaan sampah dengan mendaurulang sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Keempat; pembangunan instalasi pengolahan air bersih/air minum, masih sangat membutuhkan baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.

Kelima; pembangunan permukiman vertical sebagai respon terhadap kepadatan penduduk Tangsel telah melebihi 8.856 jiwa/Km2, maka akan semakin sulit untuk  membangun permukiman yang membutuhkah lahan  yang luas.

Keenam; kawasan jasa dan perdagangan terpadu, konteks pembangunan ini maka pemerintah Tangsel harus mengajak para investor bekerjasama mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, berbagai fasilitas bisnis, tempat rekreasi modern, gedung kesenian dan budaya, convention center.

Ketujuh; pembangunan convention center, sebagai kota perdagangan dan jasa, maka salah satu sarana perkotaan dan dapat dijadikan icon Tangsel yang lebih baik kedepannya.

Kedelapan; sektor industri dan pergudangan, melihat luas lahan yang tersedia, pemerintah Tangsel menempatkan tujuan pembangunan pada sektor industri dan pergudangan sebagai andalan.

Kesembilan; sektor pertanian, peternakan dan perikanan, saat ini memiliki lahan yang dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian, peternakan dan perikanan dengan luas kurang lebih 2.794.41 ha atau 18,99 % dari luas lahan Tangsel, maka pemanfaatan lahan untuk sektor ini masih cukup potensial.

Sesuai dengan motto cerdas, modern dan religius, maka peluang investasi pembangunan Tangsel sangat besar dan menarik perhatian banyak pihak. Perkembangan sangat positif dan berharap terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan pembangunan yang akuntabel dan baik. Harapan masyarakat sangat besar, sehingga perlu banyak pihak untuk terlibat dalam proses pembangunan di tangsel.

Karena pembangunan tangsel, upaya meningkatkan kualitas masyarakat secara berkesinambungan yang didasari kepada kekuatan sumber daya yang di manfaatkan sesuai dinamika yang berkembang.

Pembangunan Tangsel ditujukan untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan merata baik material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam susunan perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dann dinamik, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

Maka sebab itu, pembangunan hendaknya dilandaskan pada suatu perencanaan yang menyeluruh sehingga terdapat akuntabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Pembangunan hendaknya dilaksanakan secara jelas tujuan dan arahnya.

Pada setiap kegiatan pembangunan harus mempunyai tepat sasaran sehingga berguna seacara efektif dan efisien. Sasaran pembangunan Tangsel untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan masyarakat, dan ketertiban yang berdasarkan pada keterbukaan informasi maupun keadilan sosial.

Prioritas akuntabilitas pembangunan merupakan sebuah reportase yang mesti menampung masukan atau kritik terhadap rencana pembangunan Tangsel. Agar program pembangunan sesuai prioritas yang telah ditetapkan pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA & PPAS).

Prioritas tersebut menjadi model peningkatan kualitas infrastruktur dasar, peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, optimalisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, dan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah dan penanggulangan kemiskinan dan pengganguran. *SS

Ayo Berbagi!