SwaraSENAYAN.com. Agrobisnis merupakan kegiatan usaha bisnis pertanian yang membutuhkan pemahaman terhadap aspek teknis, sosial dan bisnis. Ketekunan memadukan aspek-aspek tersebut telah mengantarkan kesuksesan Budi S Pranoto pemilik BSP Farm mengembangkan usahanya di sektor pertanian organik.
“Alasan utama saya masuk berkebun organik itu karena menyehatkan banyak orang, karena sistem organik itu tanpa zat kimia yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh,” kata Budi S Pranoto ketika sedang menerima rombongan kunjungan UNDIP Business Community (UBC) ke BSP Farm Bogor (9/4).
Mas (sapaan khas alumni UNDIP) Budi S Pranoto pernah menjadi direktur di Astra Group ini gandrung pada agrobisnis melalui berkebun organik karena potensi bisnisnya besar dan sedang bertumbuh dengan pesat dan tidak merusak struktur tanah pertanian.
BSP Farming yang berlokasi di Kampung Loji Desa Pasir Jaya, Cigombong Bogor ini digagas untuk mengembangkan sistem bisnis yang mempunyai gagasan kemandirian ekonomi kelas menengah dengan pola kemitraan didalam pengelolaannya.
“Kelas menengah sebagai penggerak ekonomi dengan menciptakan wirausahawan yang inovatif dan tangguh makin bertumbuh dan terus dikembangkan,” ujar Budi yang merupakan alumni FE UNDIP tahun ’67.
Budi awalnya bertanam sayuran organiknya dimulai masa transisi dari non-organik ke organik pada tahun 2004-2006. dia mulai terjun sepenuhnya organik sejak tahun 2007 sampai sekarang untuk sayuran, nanas, kopi, salak dan padi organik.
Menurutnya, pola agrobisnis sistem organik harus memperhatikan ketersediaan lahan yang memadai sesuai dengan kebutuhan tanaman atas ketersediaan air, kecocokan iklim bahkan sampai ke kesesuaian dengan kadar tanah dan lingkungan yang cocok.
Pola tanam organik yang mengutamakan unsur-unsur yang sudah tersedia di alam sekitarnya dengan menjaga kelestarian alam dari unsur kimiawi menjadi satu hal yang paling penting untuk budi daya organik. Beragam tanaman seperti kopi, jagung bahkan sampai singkong di budi daya secara organik termasuk tentunya sistem pemupukan organik yang merupakan daur ulang dari peternakan yang menjadi pupuk kompos.
“Saya ingin sharing pengalaman saya kepada teman-teman yang masih muda, sehingga dapat menumbuhkan pengusaha menengah mandiri. Karena golongan menengah ini adalah agent of development,” urainya dengan penuh antusias.
Budi Pranoto juga sebagai Komisaris independen PT Sido Muncul TBK, produsen jamu tolak angin, tolak linu dan healthy drink Kuku Bima.
Sementara, rombongan UBC sangat menikmati perjalanan ke pusat bisnis pertanian ini mengaku senang dan antusias memahami sistem budidaya tanaman yang bersahabat dengan alam.
“Hasil dari studi agrobisnis dengan sistem organik ini merupakan experiences yang sangat mengesankan dengan keindahan alam dan pembelajaran pola produksi secara siklus alami alam,” demikian Dwi Setiawan yang merupakan Komandan UBC kepada SwaraSENAYAN (10/4).
Kunjungan ini menurut Iwan akan menguatkan branding produk-produk alumni yang akan dipamerkan UBC EXPO pada 22 Mei 2016 mendatang benar-benar berkualitas dan dibuat dengan penuh dedikasi, etos kerja dan ketekunan dalam setiap bidangnya. Tak terkecuali beras dan produk organik produksi BSP Farm akan dipamerkan.
“Beras yang dihasilkan melalui sistem organik merupakan beras dengan kualitas terbaik dan meminimalkan glukosa sehingga menjadi makanan sehat dan higienis,” demikian Iwan yang mendadak jadi duta kampanye beras organik. ■dam
Selamat malam waktu Indonesia
Infonya baru di Australia semoga sukses
Sy nama Guntur
Alumni undip
Mas budi informasinya punya bisnis aneka hortikultura dan sekarang lagi merambah ke beras merah anti diabet
Sy punya potensi lahan dari petani
Saat ini yang dilakukan adik saya adalah kemitraan cabe
Tahun ini luasan 50 an HA
Nah tanaman cabe tsb kalau dikombinadikan dengan kemitraan untuk penanaman beras merah anti diabet gimana pak ?
Sy whats App 085292694358