Kemenangan Mahathir, Kemungkinan Menginspirasi Pilpres Indonesia

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com – Gabungan oposisi Malaysia pimpinan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad berhasil menang dalam Pemilu Malaysia 2018.

Berdasarkan hasil resmi yang dirilis KPU Malaysia, aliansi oposisi Pakatan Harapan dan satu partai di Sabah meraih 115 kursi parlemen. Angka ini telah melewati ambang batas mayoritas sebesar 112 kursi.

Dengan kata lain, oposisi berhak membentuk pemerintahan dan Mahatir Mohamad akan menjabat sebagai perdana menteri di usia 92 tahun.

“Kemenangan Mahatir mencetak rekor, menjadi PM tertua di dunia,” ujar Direktur Eksekutif Local Governance Strategic Studies (LOGOSS) Gde Siriana dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Kamis (10/5).

Kemenangan ini, sambungnya, cukup fantastis karena Mahatir menang telak atas petahana Najib Razak, dengan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang baru dibentuknya dua tahun. Ini membuktikan kelihaian Mahatir tidak pudar di usia senja.

Gde juga memuji keberanian Mahathir menjual tema korupsi yang dilakukan incumbent menjadi kekuatan utama. Selain itu, Mahatir juga memiliki kemampuan merangkul mantan musuh, Anwar Ibrahim, yang berujung pada persatuan oposisi melalui deal mengangkat Azizah istri Anwar Ibrahim sebagai wakil PM.

“Publik Malaysia masih percaya kepada Mahathir, yang berjanji hanya menduduki posisi dua tahun saja untuk dilanjutkan Azizah sebagai PM,” tukasnya.

Kemenangan Mahathir, sambungnya, bisa jadi akan menular ke Pilpres Indonesia. Setidaknya menjadi inspirasi bagi kandidat capres yang akan melawan incumbent.

“Dalam hal ini, kandidat berusia tua masih mampu mengalahkan incumbent,” tukasnya.

Ayo Berbagi!