DKI Jakarta Harus Dipimpin oleh Pribumi, Yang Jelas Keturunannya Asli Bangsa Indonesia

Ayo Berbagi!
Silaturahim Sahabat dan Kerabat Eki Pitung
Silaturahim Sahabat dan Kerabat Eki Pitung

SwaraSENAYAN.com. Ditengah merosotnya elektabilitas gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (BHT) sejak mencuatnya kasus sumber waras dan reklamasi teluk Jakarta, gaung yang menyeru agar DKI Jakarta dipimpin oleh kaum pribumi terus digelorakan sebagai bentuk penyadaran akan bahaya hegemoni asing, aseng dan asong.

Demikian disampaikan bakal calon gubernur DKI Jakarta Muhammad Rifky, atau yang sering disapa Eki Pitung pada “Silaturahim Sahabat dan Kerabat Eki Pitung” di Kebayoran Baru Jakarta (10/4).

Hadir sebagai narasumber mantan Ketua KPK Taufikurrahman Ruki, Wakil Komandan Menwa Nasional Erwin Al-Jakartati, Wakil Sekjen dan Ketua Lembaga Hukum Kebijakan ILUNI UI Harman Setiawan, pengamat trasnportasi sekaligus sopir taxi Pieter Yan, HM Hairuddin aktivis lingkungan hidup ‘Pendekar Kali Pesanggrahan’, dan Muhammad Sholeh Dewan Syuro Syarikat Islam.

Menurut Eki Pitung, Ibukota DKI Jakarta adalah etalase sekaligus pintu gerbang NKRI. Karena itu, pemimpinnya harus asli bangsa Indonesia yang mengerti dan memahami nasib bangsanya sendiri, bukan malah menjadi agen kekuatan asing, aseng dan asong yang selalu merongrong bangsa Indonesia.

“DKI Jakarta harus dipimpin oleh pribumi, yang jelas keturunannya, asli bangsa Indonesia, yang bisa memahami dan memperjuangkan nasib, mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia,” ujar Eki Pitung dengan semangat dan antusias.

Dengan peci merah yang khas dikenakannya, Eki menyatakan harusnyaa bangsa Indonesia sudah makmur dan sejahtera setelah membebaskan dirinya dari penjajahan. Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sebuah tonggak untuk menentukan nasibnya sendiri dan membangun tanpa didominasi dan dieksploitasi oleh bangsa asing.

“Namun, faktanya kita masih menderita, rakyat kita masih banyak yang miskin. Kemerdekaan hanya dirasakan oleh segelintir orang. Kita masih dijajah secara ekonomi oleh bangsa asing, dan saat ini nyaris kita dijajah secara politik,” tegas Eki.

Oleh karenanya, Eki dengan segenap elemen masyarakat, sahabat dan kerabatnya tak henti menyeru untuk mengembalikan pemimpin DKI Jakarta ke tangan pribumi. Kekuatan ekonomi dan politik harus ditangan pribumi untuk mengatur nasib bangsanya sendiri. ■mtq

Ayo Berbagi!