SwaraSenayan.com – Anggota Komisi X DPR RI Dapil Sulawesi Barat, H. Arwan M. Aras T, S.Kom bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kemendikbudristek RI menggelar Diseminasi Peningkatan Minat Sastra Generasi Muda di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat, Kamis (11/5/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Amalia ini dihadiri langsung H. Arwan Aras dan didampingi Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kemendikbudristek, Dr. Ganjar Harimansyah.
Selain itu, turut hadir Asisten I Pemkab Mateng, Bahri Hamsah mewakili Bupati, Tenaga Ahli Anggota Komisi X DPR RI, Andi Patonangi, Guru Penggerak Mamuju Tengah, Wahida Saputri Nasbah, sastrawan, budayawan, para pegiat literasi, komunitas sastra di lingkup Mateng, perwakilan OSIS SMP dan SMA, serta Guru SMP dan SMA/SMK se-Mamuju Tengah.
Arwan Aras dalam sambutannya meminta para pemuda memiliki kebanggaan dalam mencintai daerahnya yang dibuktikan dengan melestarikan budaya asli daerah.
Ia katakan, salah satu aspek penting dalam budaya adalah bahasa, sehingga perlu adanya upaya untuk menjaga dan merawat bahasa daerah yang kita miliki.
“Kita memiliki bahasa daerah asli, Budong – Budong misalnya, yang kini semakin kritis dan memprihatinkan, sehingga sebagai generasi muda kita punya kewajiban untuk melestarikannya,” ujar Arwan Aras.
Arwan khawatir bahasa Budong-Budong ketika tidak dirawat dan dilestarikan, tidak akan lama lagi akan punah dan hanya akan ada di dalam kamus-kamus.
“Yang menjadi miris saat ini, hanya ada dua anak muda yang aktif memakai bahasa Budong-Budong dan hal terburuk ketika bahasa Budong-budong akan hanya ada di kamus,” ucapnya.
Menurutnya, kurangnya minat literasi terhadap generasi muda menjadi perhatian khusus semua pihak utamanya para pegiat literasi dan kebudayaan.
“Persoalan literasi kita di Mamuju Tengah juga sangat ketinggalan jauh sehingga kita perlu berbenah untuk lebih meningkatkan lagi,” pinta Arwan Aras.
Ditempat yang sama, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kemendikbudristek, Dr. Ganjar Harimansyah, menyampaikan hal senada.
“Bahasa Budong-Budong statusnya sekarang terancam punah, sehingga ketika tidak dirawat dengan baik, 5 sampai 10 tahun lagi akan punah,” pungkasnya.
Oleh karena itu, dirinya menganggap Sulawesi Barat sudah layak didirikan Balai Bahasa karena banyak aspek yang perlu ditangani dalam aspek bahasa dan sastra.
Sementara itu, Bahri Hamsah mewakili Bupati Mamuju Tengah menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar Anggota Komisi X DPR RI dengan Balai Bahasa Kemendikbudristek RI di Mamuju Tengah.
“Atas nama Pemerintah Daerah, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberi motivasi kepada generasi muda kita dalam minatnya kepada sastra, budaya dan literasi,” harapnya.
Kegiatan yang berlangsung dengan pemaparan materi oleh Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, serta dilanjutkan dengan diskusi penguatan minat sastra bagi generasi muda dengan menghadirkan panelis yaitu Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi X dan Perwakilan Guru Penggerak di Mamuju Tengah yang juga merupakan anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia. *Ndi