Surat Perpisahan Dari Ramadhan Kepada Kita

Ayo Berbagi!

Oleh : Ariy Hadariy

Kepada

Kekasihku seluruh manusia yang beriman

Yang diwajibkan untuk menyambut kedatanganku

di – Belahan Bumi.

SwaraSenayan.com – Wahai kekasihku… aku adalah Ramadhan tamu yang saat ini masih tinggal dan bermesraan bersamamu karena diutus Allah SWT  membawa nilai kemuliaan dan keistimewaan. Ingatkah dirimu pada saat aku baru tiba di hamparan imanmu, telah aku hembuskan kado cinta yang berisi keistimewaan kepadamu, agar dirimu benar-benar dapat menyambutku dengan Iman, kerinduan akan ibadah, kesucian cinta kepada Allah SWT dan kegembiraan atas kehadiranku yang dalam beberapa saat akan tinggal bersamamu, Namun yang aku rasakan dari berbagai belahan bumi yang aku datangi, ada yang menyambutku dengan kemeriahan melalui perayaan-perayaan, mengadakan pawai lagu-lagu daerah dan nasyid-nasyid yang diiringi dengan musik. Ada juga yang menyambutku dengan mempersiapkan acara-acara begadang seperti menonton film-film sinetron yang didalamnya banyak terdapat nilai maksiat, para wanita-wanita yang berhias, menampakkan wajah dan jenis kemaksiatan lainnya. Sebagian lagi menyambutku dengan masuk dan berdesak-desakan di pasar untuk membeli aneka macam makanan dan minuman, tidak ketinggalan juga yang menyambutku membalut kebohongan pada dirinya dengan cara berpura-pura berpuasa tapi mengerjakan maksiat yang dilarang dalam perintah puasa.

Baca juga: https://www.swarasenayan.com/delapan-segi-tersentuh-oleh-puasa/

Baca juga: https://www.swarasenayan.com/ramadhan-dan-revolusi-mental/

Dalam berbagai bentuk penyembutanku, perjalanan waktu terus bergulir dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, dari hari ke hari, dari minggu ke minggu. Tetapi yang aku lihat dan aku rasakan dari sebagian manusia dalam menyambut kehadiranku tidak dilandasi nilai-nilai keimanan  sehingga kurang bersemangat mempersiapkan diri untuk menyambutku dalam kesiapan sebagai bulan ibadah, padahal sebelum aku datang sudah aku berikan kabarkan dan tunjukkan bahwa aku adalah Ramadhan, aku membawa kepadamu yang namanya bulan tarbiyah, bulan latihan, bulan Quran, bulan maghfirah, bulan yang penuh berkah. Namun kebanyakan diantara kamu wahai manusia yang aku datangi, banyak yang belum optimal memanfaatkan kado istimewa yang aku suguhkan kepadamu, dirimu tidak melaksanakan qiyamul lail yang aku hadiahkan kepadamu, dirimu enggan membaca Al-Quran yang aku rindukan darimu, sebagian dirimu juga tidak semangat  melaksanakan ibadah-ibadah lain yang aku impikan darimu, target-target yang ingin aku dapatkan selama aku bersama dirimu, ternyata sebagian besar dari kamu yang aku datangi tidak kau indahkan. Sadarlah wahai kekasihku manusia beriman yang diperintah oleh Allah SWT untuk menyambut kehadiranku, bahwa dirimu tidak akan pernah tahu apakah aku masih dapat berjumpa denganmu yang kau sebut aku dengan nama Ramadhan ditahun berikutnya ?????

Padahal selama aku datang menjumpaimu sejak beberapa waktu ini telah aku  bawakan sebuah arus waktu yang begitu deras mengalir menuju pada satu muara universal yaitu mortal vitalis dan bagaikan disentakkan dengan sebuah suprised, kini aku bernama Ramadhan, bulan seribu bulan, bulan yang mengalir gemuruh pengampunan, magfiroh. Panorama kesyahduan ibadah tiada taranya. Padang gersang, jiwa yang meratap, kini boleh berbunga-bunga karena masih ada tersisa waktu untuk mengarungi citra air surgawi. Bagaikan pohon yang layu selama sebelas bulan, tegak dan segar kembali karena aku adalah Ramadhan yang akan memulai bergelayutan untuk mencurahkan rahmat dari Allah SWT. Aku membawa sesuatu yang sangat istimewa untukmu tapi terlalu banyak yang dirimu sia-siakan.

Wahai kekasihku para manusia yang diperintah untuk menyambut kedatanganku, Jadwal dan masa untuk bertamu denganmu sudah akan selesai dan mengharuskan aku mengakiri kehadiranku di rumah imanmu. Wahai Kekasihku Manusia yang telah menyambutku waktu aku datang, Kini tibalah saatnya aku akan pulang, jika diukur dengan cacatan waktu sudah hampir satu bulan  aku bertamu di hamparan iman dan cintamu kepadaku, dan sudah aku berikan sesuatu yang sangat istimewa untukmu, namun sebagian kekasihku manusia yang aku datangi tidak menyambutku dengan kerinduan iman, ironisnya seringkali aku ditinggal sendirian yang tidak bedanya dengan seorang kekasih yang dicoekin tanpa dapat perhatian, aku sangat rasakan sebagian para manusia yang sudah diperintah Allah SWT pada kenyataannya ada yang menyambutku dengan tanpa nilai iman, sehigga tidak masuk dalam kreteria untuk menerima keistimewaan kado special yang aku bawakan khusus dari yang memiliki  Manusia yaitu Allah SWT. Hampir setiap saat aku katakan kepadamu ini aku membawa keistimewaan dari Allah SWT, namun perlakuanmu tidak istimewa menerima titipan kado yang aku bawakan untukmu . Oleh-oleh kadoku nyaris tidak kau sentuh… Alquran hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status smartphone dan tontonan. Shalat tak lebih khusyu, kalah bersaing dengan ingatan akan lebaran. tidak banyak dirimu memanfatkan waktu untuk minta ampunan, karena sibuk menumpuk harta demi THR dan belanjaan. Malam dan siang mu tidak banyak dipakai berbuat kebajikan seperti yang aku harapkandarimu, kalah dengan bisnis yang sedang panen saat menggunakan namaku Ramadhan. Tidak pula banyak dirimu bersedekah sebagaimana petunjuk kado yang aku berikan kepada dirimu, karena khawatir tidak cukup buat mudik dan liburan. Wahai Kekasihku manusia yang diperintah oleh Allah SWT menyambut keistimewaanku yang bernama Ramadhan, setelah hampir 1 bulan aku hadir bersamamu, aku merasakan seperti tamu yang tidak kamu diharapkan.

Hingga, sepertinya telah bersemayam dalam perasaan dirimu sebuah virus erosi iman yang mengakibatkan tidak akan pernah menyesal jika aku yang bernama Ramadhan sudah sampai waktunya untuk meninggalkanmu. Padahal aku datang dengan membawa kemuliaan, yang seharusnya aku tidak pulang dengan kesia-siaan. Percayalah, Aku pulang belum tentu akan kembali datang ke padamu, Jika semua kekasihku manusia yang aku datangi adalah mereka yang memang masuk dalam daftar diperintah oleh Allah SWT, yaitu : Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, mudah- mudahan kamu menjadi orang yang takwa  (QS: 2; 18) Pasti dirimu akan menyesal ketika aku sudah sampai waktunya akan pulang dan dirimu tidak akan pernah menelantarkan aku selama bersamu, karena tamu yang datang kepadamu ini yang bernama Ramadhan bukan hanya dicintai oleh dirimu sebagai manusia, bahkan aku yang bernama Ramadhan juga sebagai kecintaan Allah SWT dan Rasul-Nya serta seluruh kaum muslimin di muka bumi ini, karena aku sebagai tamu untukmu yang sangat istimewa membawa kebaikan dan keberkahan bagi kaum muslimin dimuka bumi ini. Aku sampaikan sebuah hadits Nabi kepadamu tentang keistimewaan namaku Ramadhan, agar menjadi perenungan bagi dirimu, yaitu : “Seandainya manusia mengetahui tentang bulan Ramadhan, niscaya umatku akan berharap agar setahun penuh menjadi bulan Ramadhan. ( Al-Hadits )” Wahai kekasihku seluruh manusia yang diperintah menyambut kehadiranku, Masih ada beberapa hari kita bersama, Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pulang, Di saat malam-malam terakhir aku menemanimu dan bersamamu, ada sesuatu yang mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiranmu, yaitu : menangislah tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dan para malaikat, karena sudah waktunya aku  untuk pulang bersama seluruh keistimewaanku yang aku bawakan kepadamu.”Mengingat karena TIDAK ADA JAMINAN sisa umurmu akan bertemu lagi denganku bulan Ramadhan yg akan datang” Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd. Dari Aku tamu yang datang membawa keistimewaan Kepadamu. ‘RAMADHAN’. *SS

ADVERTISEMENT
Ayo Berbagi!