Kiamat Saja Untuk Sanusi, Tapi Bukan Untuk Gerindra
SwaraSENAYAN.com. Terkait operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terhadap anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi dari Partai Gerindra semakin mengubur ambisi politik kader Gerindra tersebut yang sudah masuk kedalam bursa bakal calon gubernur DKI.
“Yang jelas tidak akan menganggu proses rekrutmen Partai Gerindra dalam penjaringan calon- calon kepala daerah untuk DKI yang sedang diseleksi oleh Gerindra,” demikian disampaikan Arief Poyuono Wakil Ketua Umum Parta Gerindra kepada SwaraSENAYAN (2/4).
Menurut Arief, Muhammad Sanusi bukanlah bakal calon kepala daerah yang akan diusung oleh Partai Gerindra. Karena Gerindra lebih menjurus akan mencalonkan Sandiaga Uno. Yang pasti kalau Sanusi terbukti menjadi tersangka oleh KPK dalam kasus tertangkap OTT oleh KPK, kiamat saja untuk Sanusi tapi bukan untuk Gerindra.
“Kami mendukung langkah tegas KPK dalam memberantas tindak pidana korupsi. Sikap partai juga tegas tidak melindungi kadernya yang melakukan tindak korupsi. karena Gerindra segera memecat Sanusi,” tegasnya.
Gerindra justru senang jika KPK bekerja dengan baik dan cekatan untuk pemberantasan yang namanya korupsi dan gratifikasi yang dilakukan oleh pejabat negara. Arief sekali lagi menegaskan, yang pasti Gerindra dukung KPK dalam pemberantasan korupsi dan mendesak KPK untuk menuntut hukuman yang sangat berat bagi kader Gerindra yang korup dan makan duit rakyat.
Meski begitu, Arief mengaku prihatin dan sedih. Tetangkapnya Sanusi ini merupakan kekecewaan yang besar bagi Prabowo Subianto karena disetiap event pertemuan, rapat yang dihadiri oleh Ketum Gerindra, selalu mengingatkan agar kader Gerindra jangan korupsi.
“Kader yang korupsi pasti akan dipecat, Gerindra tidak akan melindungi atau memberikan bantuan hukum kepada kader yang bermasalah,” terangnya.
Arief Poyuono selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra meminta maaf atas kelakuan kader Gerindra yang telah mengecewakan masyarakat. Gerindra akan terus melakukan perbaikan sehingga kader partai yang duduk di lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif benar-benar mengabdi untuk rakyat, memperjuangkan ke-Indonesiaan demi perubahan besar menuju kejayaan Indonesia Raya sebagaimana yang dicita-cita founding fathers. ■dam