Eki Pitung: Jakarta Sudah Cukup Dijadikan Ladang Para Kapitalis Asing dan Aseng

Ayo Berbagi!

IMG-20160313-WA0057SwaraSENAYAN.com. Tokoh sekaligus keturunan dari Legenda Betawi si Pitung Muhammad Rifki atau yang akrab disapa “Eki Pitung” sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur DKI dari jalur Independen di Pendopo Masjid Pitung, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (11/3) pekan lalu.

“Dengan mengucapkan bismillahirrohmaanirrohiim, sesuai dengan amanat UUD 45 serta Pancasila, saya mendeklarasikan diri untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI di 2017,” kata Eki sambil mencium bendera Merah Putih.

Motivasinya Eki maju sebagai cagub adalah karena asli orang Betawi dan begitu cinta terhadap kampung halamannya, kemudian dirinya ingin membangun kota Jakarta lebih baik lagi. Tokoh pemuda Betawi kelahiran Kampung Rawa Belong ini mengaku sudah mendapat dukungan dari 25 ribu hingga 30 ribu warga DKI untuk maju dari jalur Independen.

“Saya bertekad untuk berjuang mengangkat harkat dan martabat pribumi. Selama ini pribumi semakin termarjinalkan khususnya dalam perekonomian akibat kebijakan yang tidak pro rakyat,” ujarnya kepada SwaraSENAYAN.

Propaganda Jakarta sebagai ibukota negara yang pluralis menurut Eki kini menjadi semu, kemajemukan itu harus tetap memiliki jati diri. Bukan menghilangkan nilai-nilai keluhuran dan kearifan lokal.

“Jakarta yang berpenghuni masyarakat heterogen kini harus memiliki jati diri yang jelas, memiliki akar budaya yang jelas, darimana kita dilahirkan dimana langit dijunjung disitu bumi dipijak,” kata Eki yang juga sebagai Wakil Ketua Umum DPP KNPI.

Alasan dia memilih lokasi di Pendopo Masjid Si Pitung karena Pitung adalah simbol sebagai bentuk perjuangan melawan kesewenang-wenangan penguasa, hal itu yang menjadi kekuatan dirinya untuk mendeklarasikan diri di lokasi tersebut.

“Jakarta sudah cukup dijadikan ladang para kapitalis Asing dan Aseng. Kini waktunya bangkit anak bangsa sebagai pewaris negeri yang harus menikmati buah dari kemerdekaan yang direbut dengan darah dan air mata, bahkan ribuan nyawa demi kedaulatan dan harga diri bangsa,” tegas Eki Pitung. ■mtq

 

Ayo Berbagi!