Andar Nubowo: Jika Terbukti Gratifikasi, Habis Ahok

Ayo Berbagi!
Andar Nubowo | Foto: Twitter
Andar Nubowo, Direktur Eksekutif IndoStrategi 

 

SwaraSENAYAN.com. Kasus Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Zonasi dan Pesisir Laut Jakarta Utara yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah memasuki babak baru. Pasalnya telah muncul data baru yang diungkapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini.

Adapun data yang dimaksud badan antirasuah itu adalah permintaan sejumlah uang oleh Ahok, panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama, kepada pengembang Agung Podomoro Land (APL) sejumlah Rp 300 miliar. Dana tersebut juga diketahui bukan lah dalam bentuk dana pertanggungjawaban sosial perusahaan atau CSR melainkan dalam bentuk dana kontribusi tambahan dari proyek reklamasi yang tengah dikerjakan di teluk utara Jakarta itu.

Dari informasi yang diterima pria yang mengaku sebagai salah satu pegawai APL itu, total dana yang diminta oleh bekas Bupati Belitung Timur itu sebesar Rp 392.672.527.282. Namun dibayarkan secara bertahap dan saat ini masih tersisa Rp 173.956.584.065 yang belum dibayarkan kepada Pemprov DKI Jakarta.

Mendengar kabar tersebut, Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo meminta agar permasalahan tersebut jangan terlebih dahulu diumbar sebelum adanya klarifikasi. Andar juga berharap munculnya data baru ini bukan bagian daripada skenario jahat orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan besar dibalik kasus ini.

“Saya terkejut dengan perkembangan kasus ini. Sayang, jika dia terhenti oleh persoalan yang selama ini ia benci. Semoga bisa diklarifikasi dan ini bukan bagian dari operasi politik jelang Pilgub DKI,” kata Andar Nubowo kepada SWARA SENAYAN, Kamis (12/5/2016).

Andar menambahkan, jika pengakuan dan pernyataan itu bisa diverifikasi oleh yang berwenang maka ini adalah lonceng kematian bagi Karir politik Ahok. “Tentu, kita prihatin sekali. Karir politik Ahok bisa tidak berlanjut. Ahok ini politisi dan pemimpin muda dan harapan baru bagi demokrasi,” sambungnya.

Tidak hanya itu, jika benar-benar terbukti maka dampaknya terhadap warga Jakarta dan Pilgub DKI otomatis akan sangat luas. Pasalnya hasil akhir dari kasus ini bisa saja mengubah konstalasi politik ketika seorang pemain kunci dalam gelanggang politik dan demokrasi kita harus terhenti di tengah jalan.

“Kita tahu selama ini lawan-lawannya kan tampak mengalami kesusahan. Semua isu strategis di Jakarta, Ahok pemenangnya kecuali soal kemacetan, lapangan pekerjaan, investasi dan kesenjangan ekonomi dan kemiskinan. Bila Ahok tersandung gratifikasi 300 M, Ahok akan terhenti sendiri,” pungkas Andar. ■mrf

Ayo Berbagi!