SwaraSenayan.com. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh Lembaga Advokasi Indonesia Raya DPP Partai Gerindra dengan tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Perkara tersebut berawal dari video pidato Prabowo yang diunggah Inas di media sosial Twitter dan Facebook-nya.
Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat (Gema Hanura) pun meminta Gerindra segera mencabut laporan tersebut. Sebab, apa yang diunggah Inas bukan fitnah atau pencemaran nama baik sebagaimana yang dilaporkan, karena video tersebut adalah fakta dan sebelumnya sudah pernah diunggah ke akun media sosial Youtube pada tahun 2014. Video berdurasi 2 menit 17 detik itu diberi judul “Cara Menjarah Santun ala Prabowo”.
“Sangat keliru jika tindakan Inas Nashrullah Zubir dianggap atau dituduh melakukan pencemaran nama baik,” kata Ketua Umum DPN Gema Hanura Andin Bahtiar dalam Konferensi Pers di Publik Cafe, Jl Blora Menteng Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017).
Selain itu pengunggahan video Prabowo oleh Inas Nashrullah Zubir esensinya adalah sebuah kritik yang membangun, karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dinilai seorang tokoh yang seharusnya memberikan contoh dan masukan positif kepada masyarakat. Seharusnya Prabowo mengevaluasi diri.
“Kepada kawan-kawan (Lembaga Advokasi Indonesia raya) DPP Gerindra kami minta segera mencabut laporannya, sebelum kami mengambil langkah-langkah hukum selanjutnya,” ujar Andin. (27/10/2017).
Diketahui, dalam video yang diunggah Inas tersebut, Prabowo menerangkan strategi berjuluk “loot a burning house” atau merampok rumah yang terbakar. Cuplikan pidatonya berbunyi, “Bapak, ibu, kita kalau mengajarkan anak kita, ‘nak, belajar yang baik, jadi orang yang baik, kalau sudah besar jadi orang baik membantu orang, membantu tetangga’. Kalau strategi tidak begitu, ‘kalau perlu kau rampok tetanggamu yang sedang kesusahan”. YAN
