Ketua MPC Pemuda Pancasila Jakarta Pusat Tanggapi Perihal Revolusi Akhlak

oleh -91 Dilihat
oleh
banner 468x60

SwaraSenayan.com – Setelah kembali tiba di Indonesia, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyeruhkan revolusi akhlak dan mewacanakan rencana reuni 212 di awal Desember nanti.

Mengenai hal tersebut, Ketua MPC Pemuda Pancasila Jakarta Pusat, Royan Khalifah menilai ajakan yang dilakukan oleh Habib Rizieq ini tidak diperlukan di Indonesia saat ini.

banner 336x280

“Tidak perlu adanya revolusi apapun di negara Indonesia ini”, demikian komentar Royan khalifah selaku Ketua MPC PP Jakarta Pusat, yang disampaikan dalam release messenger kepada redaksi, Sabtu, (21/11/2020).

Menurut Royan seluruh masyarakat Indonesia sudah hidup damai secara berdampingan, tanpa ada agama manapun yang di zholimi oleh pemerintah. Contohnya umat muslim bisa hidup damai dalam beribadah tanpa ada larangan dari manapun, kita masih bisa sholat, puasa, mengaji, berhaji dan umroh dengan leluasa.

“Bahkan Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk menghormati pemimpin dan melarang kita menghina terlebih mengkudeta Presiden selagi kita tidak dilarang untuk beribadah”, terang Royan.

Royan menghimbau semua elemen Bangsa untuk bersama – sama menjaga kerukunan dan kedamaian di negeri tercinta kita Indonesia ini, jangan sampai Indonesia menjadi seperti Negara Suriah dan Negara Arab lainnya yang terpecah belah yang akan merugikan rakyatnya sendiri.

Kritikan lain terkait rencana Reuni 212 juga datang dari Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto. Ia mengatakan, seharusnya teman-teman alumni 212 perlu memahami pandemi corona yang sampai saat ini masih melanda dunia dan juga Indonesia.

“Rencana menggelar reuni 212 jangan sampai meningkatkan angka penularan covid-19. Jika Habib Riziek tetap memaksakan road show untuk seruan reuni 212, maka sesungguhnya itu adalah tindakan dari pembangkangan sipil (civil disobedience),” ujar Hari Purwanto. *Ndi

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.