Terlalu Jauh Kalau Fahri Hamzah “dipecat” Karena Permintaan Presiden

Ayo Berbagi!
TB Hasanuddin
TB Hasanuddin

SwaraSENAYAN.com. Pemecatan keanggotaan Fahri Hamzah telah menyisakan pertanyaan, ada apa sebenarnya yang terjadi pada politisi PKS yang kerap bersuara lantang tersebut. Bahkan kini ada spekulasi beredar bahwa ini salah satu bentuk intervensi istana untuk memecat anggotanya yang kritis terhadap pemerintah.

Namun, TB Hasanuddin Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP membantah bahwa pemecatan ini ada intervensi istana.

“Saya melihat ini lebih pada urusan internal setelah ada perubahan pimpinan di lingkungan internal PKS. Dan mari kita saling menghormati masalah internal masing-masing, tak perlu harus ada kambing hitam,” demikian disampaikan kepada SwaraSENAYAN (4/4).

Menurut TB Hasanuddin, dimata Presiden Jokowi, Fahri bukan merupakan ancaman atau orang yang bisa merontokkan posisi presiden. “Lalu kenapa harus dipecat?” tanyanya dengan penuh keheranan.

“Dan naif sekali kalau presiden meminta mencopotnya lalu Presiden PKS dengan enteng mengabulkan  permintaan tersebut. Apa manfaatnya?” ujarnya.

Lanjut TB Hasanuddin, bagi anggota DPR sikap Fahri Hamzah terhadap pemerintah itu dianggap biasa-biasa saja. Sebagai Wakil Ketua DPR yang tak pernah hadir dalam rapat-rapat komisi, kritiknya diketahui publik karena dilempar lewat media.

“Banyak kritik anggota DPR yang lebih keras daripada Fahri tapi disampaikan secara tertutup dalam acara RDP, Raker dan lain-lainnya,” papar TB Hasanuddin.

Demokrasi telah memberi ruang kepada semua orang untuk mengkritik pemerintah. Karena itu menurut TB Hasanuddin adalah kewajiban bagi anggota DPR dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai anggota DPR, mengkritik adalah salah satu tugas konstitusinya. ■mtq

Ayo Berbagi!