Makian Ahok Kepada PKL Sangat Kotor dan Tak Beradab, “Sakitnya Tuh Disini”

Ayo Berbagi!
Dr.A.Maksun
Ali Mahsun Selalu Akrab dengan Anggotanya

SwaraSENAYAN.com. Menanggapi pernyataan Grace Natalie Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada acara talkshow di salah satu stasiun televisi pada 8 Maret 2016 lalu, yang menyatakan bahwa Ahok tidak galak pada rakyat kecil, mendapat protes dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI).

Pernyataan tersebut menurut Ali Mahsun dapat dikategorikan sebagai kebohongan publik. Karena faktanya Ahok bukan saja galak kepada rakyat kecil, lebih dari itu perlakuan Ahok terhadap PKL itu sangat kejam, menggusur, mengusir dan menganiaya PKL di Jakarta.

“Makian Ahok ke PKL sangat kotor dan tak beradab, misalnya menuduh PKL Monas buat sirup pakai air comberan. Ahok bukanlah seorang pemimpin melainkan penjajah dan penindas PKL,” tegas Ketua Umum DPP APKLI dr. Ali Mahsun, M. Biomed kepada SwaraSENAYAN.

Dalam pandangan Ali, Penggusuran demi penggusuran yang semena-mena tak berperikemanusian, makian demi makian yang sangat kotor tak beradab yang dilakukan Ahok kepada PKL menyebabkan sakit hati PKL takkan bisa diobati dengan apapun, kecuali Ahok lengser dan PKL Haramkan diri memilih Ahok pada Pilkda DKI Jakarta Februari 2017.

“Sakitnya Tuh Disini! Oleh karena itu, APKLI takkan bergeser sejengkalpun melawan AHOK untuk melindungi dan menyelamatkan PKL se-DKI Jakarta dari penindasan yang dilakukan Ahok sampai kapanpun, apapun resikonya,” ujar Ali dokter ahli kekebalan tubuh jebolan FKUB dan FKUI.

Ali menambahkan, bahwa Jakarta ini adalah Ibukota Negara RI. Jakarta bukan Singapura atau Tiongkok. Jakarta harus tetap menjadi Jakarta yang merupakan simbol dan kebanggaan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Demikian pula, tata kelola Jakarta harus dikembalikan ke khittah berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan akar budaya peradaban bangsa Indonesia.

“Siapa saja yang memahami Sumpah Pemuda 1928,  Proklamasi 17 Agustus 1945, Pancasila dan UUD 1945 yang ditetapkan PPKI 18 Agustus 1945 dipastikan tidak akan menghendaki Ahok menjadi pemimpin Jakarta,” kata Ali lelaki sahaja eksentrik asli Mojokerto Jawa Timur.

Lebih lanjut, Ali menegaskan bahwa Jakarta tak boleh menggunakan konstitusi dan akar budaya bangsa asing. Untuk itu, APKLI mendesak Ahok segera mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta demi dan untuk Selamatkan Jakarta dan Indonesia.

“Tak ada pemimpin yang menindas rakyatnya sendiri. PKL yang sedang mengail sesuap nasi dengan semena-mena tak berperikemanusiaan. Tak ada pemimpin memaki rakyatnya sendiri dengan sebutan kotor dan tak beradab. Ahok abai dan langgar Pancasila, UUD 1945, dan menggerus tatanan norma dan akar budaya bangsa Indonesia,” tambah Ali yang juga sebagai Ketua Presidium Sekber Indonesia Berdaulat.

Bukan saja tak layak, dimata Ali, Ahok harus segera mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan tak boleh menjadi pemimpin di Indonesia. Ahok juga tak boleh memimpin Jakarta lagi. “Memilih Ahok itu sama saja memilih penindas dan penjajah PKL. Memilih Ahok itu sama dengan merobek kedaulatan bangsa Indonesia,” pungkas Ali Ketua Umum Bakornas LKMI PB HMI 1995-1998. ■mtq

Ayo Berbagi!