SwaraSenayan.com. Industri pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi virus Covid-19. Di era adaptasi kebiasaan baru, beberapa tempat wisata domestik pun mulai dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Amanah Presiden yang meminta pelaku usaha pariwisata melakukan inovasi dan perbaikan agar cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar akan terjadi di dunia pariwisata global.
“Seperti yang disampaikan presiden, bahwa referensi liburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti solo travel tour, wellness tour, dan termasuk juga di dalamnya virtual tourism serta staycation,” ujar Prof. Widodo Muktiyo selaku Dirjen IKP Kementerian Kominfo RI dalam Webinar Forum Diskusi Publik dengan tema “Menyikapi dan Menyiasati Tren Industri Pariwisata di Tengah Pandemi Covid” yang diselenggarakan Ditjen IKP Kemkominfo RI Bersama DPR RI, Selasa (25/8/2020).
Lebih lanjut, Widodo menyatakan bahwa Indonesia harus sehat, Indonesia harus tetap bekerja agar bisa tumbuh perekonomiannya. Setelah sekian bulan kita harus berada di rumah, ekonomi jangan sampai ambruk, di kuartal kedua perkonomian kita minus 5.32%.
“Kita harus cepat merubah perilaku untuk bekerja dan tetap aman dari Covid. Ini poin penting Perpres 82/2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melakukan Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi harus dilakukan dalam satu kesatuan kebijakan strategis dan terintegrasi,” urainya.
Karena itu, Widodo menguraikan melalui Inpres 6/2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, Pemerintah berkomitmen untuk menyelaraskan penanganan Covid-19 disaat pemulihan ekonomi dilakukan.
“Pemerintah berkomitmen untuk menyelaraskan penanganan Covid-19 disaat pemulihan ekonomi dilakukan. Bukan ekonomi saja yang dikedepankan. Kita bekerja namun harus tetap sehat,” paparnya.
Secara khusus, Widodo menyorot dampak Covid telah membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat dalam negeri untuk mendorong peningkatan pariwisata domestik. Agar, industri pariwisata dapat merangkak naik di masa pandemi saat ini.
“Kita lihat sekarang ini justru akan tumbuh nasionalisme, Karena sekarang ini justru wisata di Indonesia bagus-bagus sehingga masyarakat dapat berkunjung kesana,” ujarnya.
Widodo juga menekankan penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata betul-betul harus menjawab isu utama yakni keselamatan dan kesehatan. Mulai dari protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasinya, di sisi hotelnya, di sisi restorannya, dan di area-area destinasi wisata.
Masyarakat ditekankan untuk mengikuti sebuah standar baru yang akan menjadi sebuah kultur baru, kebiasaan baru di sektor pariwisata. Dalam mendorong pariwisata dalam negeri, lanjut Widodo, penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara disiplin.
Hal tersebut, harus dilakukan oleh seluruh daerah pariwisata yang berada di Indonesia. Tujuannya, penyebaran Covid-19 dapat dicegah ketika masyarakat menjalankan aktivitas produktif industri pariwisata. *SS