Septriana: Vaksinasi Pilar Penting Mengentaskan Indonesia dari Pandemi dan Bangkitkan Pariwisata Lewat Digitalisasi

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Pariwisata adalah sektor yang memiliki peran penting sebagai sumber penerimaan devisa, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun semenjak adanya Pandemi Covid19 ariwisata menjadi selah satu sektor yang paling terdampak, dimana terjadinya penurunan jumlah wisatawan.

Kabar baiknya, pada awal 2021 vaksin sudah mulai didistribusikan, hingga sekarang vaksin booster dilakukan. Kemudian Per Januari 2022, wisata mancanegara sudah masuk 143.744 atau naik sebesar 13,62% dibanding pada Januari 2021 lalu.

“Pada tahun 2022 pemerintah menargetkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara berkisar 1,8 — 3,6 juta jiwa,” kata Septriana Tangkary, SE., MM., selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM) Kemkominfo RI selaku narasumber dalam Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo RI dengan tema ‘Digitalisasi Bangkitkan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi’, Jakarta (13/04/2022).

Menurutnya, kunci utama para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Selain itu, digital tourism sebagai strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform.

“Digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia,” ujar Septriana.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Telkom melalui platform wonderin.id melakukan digitalisasi wisata di Indonesia, yang bernama JP HUB.

Pengelola desa wisata, taman nasional, dan pengelola lokasi wisata di Indonesia didorong untuk bergabung dalam satu platform yang kemudian dihubungkan dengan berbagai agen perjalanan baik konvensional dan online, serta dipromosikan melalui Indonesia Travel milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ia meyakini melalui kolaborasi dengan semua pihak termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, universitas, serta masyarakat dan dunia usaha dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.

“Percepatan vaksinasi secara nasional yang merupakan pilar penting dalam rangka mengentaskan Indonesia dari pandemi COVID-19,” pungkasnya.

Sementara itu narasumber berikutnya, Wakil Bupati Tegal, H. Sabilillah Ardie, B.Sc mengatakan bahwa saat ini kita sedang berada di era industri 4.0 dimana semua sudah terkoneksi dengan internet dan big data. Koneksi tersebut yang memungkinkan bisa membuat kita melakukan analisa dan manajemen data terhadap informasi-informasi yang kita dapatkan melalui media sosial, atau penelitian lainnya.

Ia mengatakan, saat ini Kabupaten Tegal sedang mendapatkan bonus demografi, dimana seluruh penduduknya didominasi dengan usia produktif, yakni pada usia 15-59 tahun dengan IPM di 2020 kemarin sebesar 68.39. Selain itu, pemantapan jalan di daerah Kabupaten Tegal sudah berada pada 50% sehingga sangat mendukung transportasi menuju daerah-daerah wisata.

Pengguna internet di Indonesia saat ini pada Januari 2021, sudah mencapai 202,6 juta orang atau 73,7% dari jumlah penduduk, dan lebih dari 345,3 juta jumlah gawai yang ada di Indonesia sudah melebihi jumlah penduduk yang ada, sehingga besar kemungkinannya beberapa dari kita yang menggunakan lebih dari smartphone di saat yang bersamaan..

“Digitalisasi pariwisata sangat diperlukan dikarenakan pasarnya sudah membesar, mudah untuk memulai, murah untuk dilakukan, informasi dan ilmu yang selalu tersedia, mengikuti perkembangan zaman, dan memberikan kemudahan bagi pelanggan,” kata Sabilillah.

Digitalisasi dapat dioptimalkan melalui promosi dan edukasi Pariwisata melalui media sosial, seperti instagram, twitter, Facebook, snapchat, youtube, dan lain-lain.

“Kepada teman-teman yang belum berkunjung ke tempat wisata di Kabupaten Tegal, mari kita datangi karena tegal memiliki keindahan alam yang tidak kalah dari tempat-tempat yang lain,” ajak Wakil Bupati Tegal sekaligus menutup pemaparan.

Narasumber terakhir, Anggota Komisi I DPR RI, H. Bachrudin Nasori, S.Si, M.M mengatakan, saat ini istilah digitalisasi sudah tidak asing lagi dimana semua masyarakat memiliki kewajiban untuk beradaptasi agar tidak tertinggal zaman.

Menurutnya, digitalisasi mudah kita temukan misalnya melalui cara kita menggunakan handphone, sayangnya penggunaan ini belum dioptimalkan dengan baik. Padahal teknologi digital bisa kita manfaatkan untuk mempromosikan daerah-daerah wisata.

“Ada banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata yang kemudian memvideokan tempat wisata tersebut dan di jual ke internet, sehingga secara tidak langsung dapat mempromosikan pariwisata tersebut sekaligus menguntungkan untuk meningkatkan perekonomiannya,” ujar Bachrudin.

Ia menjelaskan bahwa pada saat ini di Kabupaten Tegal sedang viral tempat Wisata Sumpring, tempat tersebut setiap paginya membludak dengan pengunjung. Tentu fenomena tersebut terjadi karena adanya promosi dari internet.

Dalam penutupnya ia mengajak masyarakat untuk terus mengapresiasi upaya kominfo yang telah menyediakan fasilitas pemasangan internet di desa-desa. Walaupun kita akui belum 100% mendorong penuh Tegal, namun sudah cukup meningkatkan perekonomian pariwisata yang ada. *SS

Ayo Berbagi!