Peran Tokoh Masyarakat dalam Pemulihan Pandemi Covid

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Anggota Komisi I DPR RI, Krisantus Kurniawan, mengatakan, para tokoh yang ada di daerah selama berperan penting dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Pasalnya, menurut dia, apa yang disampaikan para tokoh daerah itu lebih bisa didengarkan oleh masyarakat setempat.

Krisantus menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber dalam Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan Ditjen IKP Kominfo bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Peran Tokoh Masyarakat dalam Keterbukaan Informasi Publik bagi Masyarakat di Era Pandemi Covid”, Selasa (22/3/2022).

“Peran tokoh-tokoh sentral di daerah sangat diperlukan dalam membantu pemerintah menangani Covid-19 agar negara kita bisa segera pulih dan masyarakat bisa menjalankan kegiatannya secara produktif di hari-hari yang akan datang,” kata Krisantus.

Ia menjelaskan, informasi publik dalam penanganan pandemi Covid-19 memerlukan pendekatan yang khas. Menurutnya, keterbukaan informasi membantu meningkatkan kepercayaan dan akuntabilitas publik terhadap tindakan pemerintah.

“Hal ini diharapkan publik lebih sadar akan situasi dan bertindak sesuai kewenangan dan undang-undang yang berlaku. Selain itu memungkinkan publik memahami secara umum keputusan pemerintah,” ujar dia.

Untuk itu, kata Krisantus, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mengoptimalkan keterbukaan informasi publik di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, seperti melibatkan peran serta tokoh atau pimpinan tradisional, pemuka masyarakat dan jalur komunikasi lokal yang mana umumnya masyarakat masih memiliki kepercayaan dan ketergantungan yang tinggi kepada tokoh-tokoh tersebut.

“Pesan Covid-19 perlu disesuaikan dengan kearifan lokal dengan melibatkan jalur komunikasi tradisional,” ujarnya.

Sementara, pengusaha asal Kalimantan, Fanti Wahyu, mengatakan, informasi pandemi Covid-19 ini adalah informasi yang wajib disampaikan secara serta merta dan berkala karena begitu cepatnya perubahan situasi. Selain itu, informasi yang disampaikan juga harus sama karena perubahannya kadang begitu cepat.

“Begitu banyaknya informasi soal pandemi kemarin membuat masyarakat menjadi bias. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, pemerintah wajib menjadi satu-satunya sumber informasi yang akurat bagi publik. Dan ini sudah pemerintah lakukan sebetulnya,” kata Fanti.

Fanti menilai, tingkat literasi di Indonesia masih rendah sehingga berpengaruh terhadap penerimaan informasi yang disampaikan pemerintah. Selain itu, masyarakat juga kadang malas mencari sumber informasi yang terpercaya.

“Jadi mereka kadang asal aja menerima informasi yang beredar di media sosial. Makanya mereka mudah sekali terpapar berita hoaks soal Covid-19,” ucap Fanti.

“Karena itulah, pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Perlu peran serta masyarakat luas untuk mentransmisikan informasi yang benar tentang pandemi ini, terutama para tokoh masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh di masyarakat, baik formal maupun informal. Bisa tokoh adat, tokoh agama, artis, influencer. Pendekatan yang dilakukan tokoh masyarakat tersebut biasanya lebih menarik,” pungkasnya.

Selain Krisantus Kurniawan dan Fanti Wahyu, dalam webinar itu juga hadir Koordinator Tata Kelola Komunikasi Publik, Mulyani, sebagai narasumber.

Ayo Berbagi!