Pemerintah Jangan Jadi Broker Penjualan BUMN

Ayo Berbagi!

luhutSwaraSenayan.com. Wacana penjualan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengemuka kembali. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan telah mengusulkan ke Presiden Joko Widodo untuk segera membenahi BUMN dengan cara merestrukturisasi atau menjualnya.

Menurut Luhut, salah satu penyebab dominasi BUMN di ekonomi dalam negeri adalah jumlah BUMN dan anak usahanya yang sudah terlalu banyak dan besar. Hitungan Luhut, saat ini jumlah BUMN dan anak usaha BUMN mencapai sekitar 700 perusahaan.

Lagi-lagi gaduh akibat pernyataan Luhut yang dijuluki menteri segala urusan ini menyoal dominasi BUMN dalam perekonomian nasional. Pernyataan Luhut Binsar Panjaitan tentang pembinaan BUMN dengan cara merestrukturisasi bahkan menjual BUMN adalah bentuk pernyataan yang menyesatkan.

“Membenahi koq dengan cara menjual? Ilmu dari mana itu? Jika semua masalah dibenahi dengan cara menjual kenapa kita tidak jual saja bangsa ini? Biar masalah selesai,” ujar Ferdinand Hutahaean Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) dalam rilis yang diterima redaksi SWARA SENAYAN (27/9/2017).

Ferdinand menjelaskan, bahwa pernyataan tersebut paling sesat dari seorang Menko Maritim Luhut Panjaitan. Hal ini menandakan bahwa jabatan Luhut ini memang tidak jelas. Karena BUMN tidak berada dalam koordinasi kemenko maritim akan tetapi dibawah kemenko perekonomian.

“Jadi luhut ini bicara jual BUMN entah sebagai apa,” gumam Ferdinand.

Ferdinand menyatakan bahwa sesatnya pikiran tersebut sangat jelas. Karena justru BUMN harus dominan dalam ekonomi karena memang BUMN dibuat untuk motor ekonomi, menghasilkan profit bagi negara.

“Kalau tidak dominan, untuk apa BUMN ada dan harus disuntik dengan PMN? Bukankah PMN ini untuk memperkuat BUMN? Mempekuat untuk menjadi dominan dan kontributif kepada APBN dan pertumbuhan ekonomi,” tegas Ferdinand.

Karena itu, Ferdinand curiga, usul jual BUMN ini bukan untuk menata BUMN, tapi sebagai pengganti jalan hutang yang selama ini dominan bagi pemerintah.

“Mungkin makin sulit berhutang maka dicari jalan lain dengan cara menjual BUMN. Ini akal-akalan tak sehat,” ujarnya.

Ferdinand minta Luhut atau pihak pemerintah tidak menjadi broker penjual aset bangsa, tapi bekerjalah untuk memperbesar aset bangsa salah satunya BUMN. *mtq


Ayo Berbagi!