Milenial Lakukan Gerakan Sosial Harus Memiliki Tafsir Ilmu yang Mumpuni

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Generasi milenial adalah agen perubahan sosial untuk memperkuat keberagaman di Indonesia. Agar, mampu mencegah masuknya pemahaman-pemahaman radikal yang memiliki kecenderungan memberikan dampak negatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Generasi muda sebagai agen perubahan yang mencegah paham-paham tidak baik masuk di Indonesia,” ujar Penggiat Sosial Ahmad Kaelani pada Webinar yang berjudul “Millenial dalam Kehidupan Kebangsaan yang Berbhinneka Tunggal Ika dan Bersosial Politik”, Jumat (21/8/2020).

Peranan kaum muda atau milenial sangat dibutuhkan dalam mencegah penyebaran paham negatif melalui kanal-kanal komunikasi baik media sosial maupun situs internet. Mengingat, masih banyak oknum yang kerap mencoba menyebarkan paham tersebut kepada masyarakat di berbagai pelosok.

Langkah konkret yang harus dilakukan oleh milenial, lanjut dia, dapat melakukan gerakan sosial dalam ruang digital yang menyebarluaskan informasi terkait pemahaman yang benar. Tujuannya, mengajak para kaum milenial lainnya untuk ikut dalam perubahan melawan paham tidak baik.

“Banyak kasus intoleran yg mengancam kebhinekaan Perubahan sosial itu tergantung bagaimana kita bisa menafsirkan kondisi sesuai keadaan. Milenial harus menjadi penyeimbang dalam gerakan sosial.Gerakan sosial lahir dari tafsir atas realitas, jika tafsirnya baik maka akan melahirkan gerakan sosial yang dapat mewujudkan perubahan sosial yang baik” katanya.

Milenial sebagai agen perubahan, lanjut dia, harus memiliki kemampuan tentang mentafsirkan kitab suci. Karena, saat ini terdapat oknum yang memakai ayat dalam kitab suci sebagai dasar untuk melakukan tindakan-tindakan yang cenderung menggerus nilai-nilai luhur bangsa.

“Kaum radikal menafsirkan ayat atau hadis yang biasa dijadikan semangat dalam mencuci otak seseorang,” katanya.

Dia berharap, kemampuan para generasi milenial yang mampu melakukan gerakan sosial dan memiliki tafsir ilmu yang mumpuni dalam kitab suci dapat memunculkan gerakan perubahan yang secara masif. Kolaborasi antara keduanya, akan membuat perubahan sosial di masyarakat yang lebih positif dalam berbagai sektor.

“Dalam konteks sosial untuk melakukan perubahan yang jauh lebih bagus, jika dipengaruhi oleh tafsir yang bagus maka gerakan sosialnya bagus,” tutupnya. *SS

 

Ayo Berbagi!