Mencerdaskan Masyarakat dari Penipuan Investasi Bodong, Kominfo Gencar Lakukan Literasi Keuangan

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Kemajuan teknologi dan informasi yang saat ini berkembang di hampir seluruh belahan dunia telah memberikan pengaruh signifikan pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Dampak positif yang sering kali kita rasakan, yaitu kita selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai apapun yang terjadi di muka bumi, khususnya yang sedang trend dalam bidang bisnis guna meningkatkan perekonomian.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM) Kemkominfo RI, Septriana Tangkary, S.E.,M.M mengatakan, pada tahun 2021 lalu Indonesia mampu mempertahankan momentum positif pemulihan ekonomi dengan tercapainya pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69%.

“Sektor informasi dan komunikasi, industri pengolahan, dan real estate menjadi tiga sektor yang terus mengalami pertumbuhan positif selama tahun 2021,” kata Septriana pada program Creativetalk Pojok Literasi yang digelar oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tema ‘Pemanfaatan TIK sebagai Media Literasi Keuangan dan Bisnis’
secara virtual, Jakarta (22/03/2022).

Mengutip data dari Bank Indonesia, transaksi e-commerce pada tahun 2021 diperkirakan tumbuh 51,6% dan akan terus meningkat pada 2022 hingga mencapai Rp530 triliun, atau tumbuh 31,4%, sejalan dengan meningkatnya transaksi pembayaran digital banking yang mengalami peningkatan pada tahun 2021 sebesar 46,1% dan kembali meningkat pada 2022 sebesar 21,8%.

“Masyarakat perlu waspada dengan maraknya investasi bodong, banyak diantaranya menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat dan menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru, namun memiliki legalitas yang tidak jelas,” ujar Direktur IKPM Kemkominfo RI.

Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang TIK menjadi perhatian serius pemerintah. Hal ini dikarenakan kita ingin Indonesia tidak hanya menjadi pasar dalam sektor perekonomian Indonesia, tetapi juga sebagai tolak ukur kita dalam meningkatkan bahwa kita mampu untuk menggunakan sektor digital ini menjadi bagian peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia.

“Untuk itu Kemkominfo memiliki program-program dalam hal menyiapkan talenta digital, yaitu Talenta Digital Leadeship Academy, ini merupakan program untuk meningkatkan kapasitas pemimpin dan menginisiasi terdorongnya transformasi digital,” sebut Septriani.

Sementara itu narasumber berikutnya, Hillary Brigitta Lasut selaku Anggota Komisi 1 DPR RI mengatakan, perkembangan teknologi harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM).

“Adaptasi manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan melalui pendidikan. Dengan begitu, aspek teknologi pendidikan, aspek bisnis maupun aspek lainya mampu berkembang bersama,” ungkap Hillary, politisi termuda di Senayan ini.

Menurutnya, TIK telah banyak digunakan untuk mendukung proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, baik bidang ekonomi maupun perbankan.

“Hal ini dibuktikan dengan banyaknya platform-platform yang digunakan untuk menunjang perekonomian, seperti aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussines, e-commerce, e-banking dan lain-lain,” sebut Anggota Komisi 1 DPR RI dari dapil Sulawesi Utara.

Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja
“Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP),” jelas olitisi Fraksi NasDem tersebut.

“Kita berharap solusi pemanfaatan aktifitas yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi solusi untuk kelangsungan aktifitas masyarakat dalam masa pandemi seperti saat ini terlebih dalam aspek pendidikan dan bisnis,” pungkasnya.

Narasumber terakhir, Franko C. Wangko selaku Anggota DPRD Kota Manado mengatakan, TIK dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna untuk membantu mencatat, mengevaluasi, dan merekam progres perusahaan secara cepat dan akurat.

“Terdapat 59,2 juta total pelaku UMKM dengan 3,97 juta UMKM diantaranya telah memanfaatkan platform online,” kata Franko mengutip data dari laman kominfo.org.

Menurutnya, sebagai anak muda janganlah pernah berhenti belajar, dengan teknologi yang semakin hari semakin berkembang, maka semakin banyak hal yang bisa kita eksplorasi ke depan.

“Kita harus memiliki keinginan keras yang gigih untuk terus belajar dalam pemanfaatan TIK ke arah yang baik dan benar, sehingga akan menguntungkan diri kita dari segi finansial,” pungkasnya. *SS

Ayo Berbagi!