Krisantus bersama Kominfo Sosialisasikan Migrasi TV Analog ke TV Digital

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Masyarakat Indonesia tak lama lagi akan segera migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV digital. Menurut anggota Komisi I DPR RI, Krisantus Kurniawan, banyak manfaat yang akan didapatkan masyarakat dengan beralih ke TV digital.

Krisantus menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber dalam Diskusi Publik Virtual dengan tema “Sosialisasi Analog Switch Off (ASO)” dibarengi dengan Seremoni Penyerahan Bantuan Set Top Box (STB) yang digelar Kementerian Kominfo RI bekerja sama dengan Komisi I DPR RI, Selasa (31/5/2022).

“Kita berharap 2 November 2022 migrasi TV analog ke TV digital bisa dilakukan dengan lancar. Dari sisi kualitas gambar lebih bagus dan lebih berkualitas. Layanan lebih interaktif,” kata Krisantus.

Ia mengatakan, perubahan siaran TV ini akan berlaku bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan begitu, kata dia, terjadi pemerataan tontonan siaran televisi baik di pelosok maupun kota.

“Migrasi ini berhubungan dengan 5G. Frekuensi TV analog bisa digunakan untuk yang lain. Karena TV analog tidak membutuhkan banyak frekuensi,” ujar Krisantus.

Selain itu, kata Krisantus, perubahan siaran TV ini akan menciptakan peluang kerja. Menurutnya, perubahan ini diperkirakan bisa menyerap 200 ribu tenaga kerja kreatif.

“Pilihan program siaran TV lebih banyak. Dengan banyaknya pilihan maka stasiun televisi akan berlomba-lomba untuk menciptakan program yang berkualitas,” katanya.

“Kalau ada rencana mengganti TV di rumah, jangan membeli sembarangan. Gantilah TV yang bisa menerima siaran digital atau smart TV. Kemudian bagi yang belum mengganti TV tentu harus menggunakan satu peralatan, yakni Set Top Box (STB). Bagi masyarakat keluarga miskin sudah terdata dan akan dibagikan STB gratis agar bisa menerima siaran TV digital,” lanjut dia.

Krisantus melanjutkan, TV digital juga menghadirkan kesetaraan siaran. Dapat dipastikan, kata dia, siaran-siaran TV swasta bisa dinikmati semua masyarakat.

“Keuntungan pertama tentu kualitas seperti gambar yang jelas, suara yang jernih. Kemudian lebih banyak siaran yang tersedia dengan gratis. Tidak perlu bayar. Manfaat lainnya yakni membuka kesempatan kerja di bidang pertelevisian,” ucap Krisantus.

Senada, Staf Khusus Menkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, juga menyampaikan banyak manfaat dari perubahan siaran TV digital ini. Menurutnya, masyarakat Indonesia nantinya bakal bisa menikmati chanel lebih banyak daripada sebelumnya.

“Beberapa orang yang sudah menggunakan TV digital mengatakan bahwa mereka sebelumnya hanya mendapatkan 6 chanel, sekarang lebih dari 20 chanel yang bisa ditonton. Selain itu perubahan ini juga mendorong ekonomi di era 4.0. Karena dengan adanya siaran TV digital bisa menghemat frekuensi,” kata Niken.

Ia mengungkapkan, Indonesia sebenarnya termasuk negara yang sangat terlambat dalam penghentian siaran TV analog. Pasalnya, 100 negara telah menyepakati penghentian siaran TV analog pada 2015.

“Indonesia harus menyiapkan terlebih dahulu segala kebutuhan seperti infrastruktur hingga undang-undang,” ujarnya.

Sementara, tokoh masyarakat Kalimantan, Fanti Wahyu Nurvita, mengajak kepada masyarakat untuk mendukung migrasi TV analog ke TV digital tersebut. Menurutnya, tidak ada alasan masyarakat untuk menolak melakukan migrasi siaran TV.

“Kita sebagai masyarakat tentu harus ikut menyukseskan program ini agar kita bisa setara dengan negara lain. TV digital ini bakal banyak sekali manfaatnya,” kata Fanti.

Ayo Berbagi!