SwaraSenayan.com. Komite Relawan Nasional Indonesia (Korni) memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla karena telah mencapai kemajuan yang signifikan di berbagai sektor.
Misalnya, melalui implementasi program Nawacita, selama hampir empat tahun ini sudah dibangun fondasi untuk pemerataan ekonomi yang produktif dan berkeadilan.
“Kami melihat banyak masyarakat yang sudah merasakan progresnya, seperti dari hasil pembangunan infrastruktur, pemberian bantuan untuk rakyat kecil, dan kebijakan ekonomi. Bahkan, kepuasan ini juga dibuktikan dari hasil beberapa survei,” kata Ketua Umum KORNI M. Basri BK di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Baca Juga: Hanura: Dibawah Presiden Jokowi Pertamina Bisa Jadi Tuan di Negeri Sendiri
KORNI mencatat beberapa prestasi dari Kabinet Kerja, antara lain mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Pada tahun 2014, persentase masyarakat miskin sebanyak 10,96%, kemudian turun menjadi 10,64% di tahun 2017. Sementara pada triwulan I tahun 2018 angka kemiskinan semakin anjlok, yang berada di kisaran 9,82%.
“Selanjutnya, untuk data tingkat pengangguran, di mana empat tahun lalu berada di angka 5,94%, turun menjadi 5,33% pada 2017. Di triwulan I-2018, angka pengangguran merosot lagi hingga 5,13%,” papar Basri. Menurutnya, peningkatan penyerapan tenaga kerja karena upaya pemerintah menarik investasi.
“Kami menilai, komitmen pemerintah menciptakan iklim investasi yang kondusif, membuahkan hasil pada pertumbuhan ekonomi yang positif mencapai 5,27% di triwulan II-2018,” ungkap Basri. Selain itu, terjadi kenaikan peringkat kemudahan berbisnis (EoDB) di Indonesia, di mana selama periode tahun 2017-2018 berada di posisi ke-72, menanjak dibanding periode 2016-2017 yang berada di posisi ke-106.
Basri meyakini, capaian gemilang dari sektor ekonomi tersebut, akan lebih paripurna lagi karena adanya peta jalan Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi.
“Jadi, kita sudah punya strategi dan arah yang jelas guna mendongkrak perekonomian ke depan di era revolusi industri 4.0, dengan target Indonesia masuk 10 besar negara ekonomi terkuat dunia pada tahun 2030,” ungkapnya. *SS