SwaraSenayan.com. Saat ini ruang digital menjadi salah satu andalan para wakil rakyat, khususnya yang memiliki konsituen puluhan ribu untuk mendengarkan aspirasi dan menjalankan komunikasi yang baik dengan masyarakat selama menjalankan tugas di masa pandemi.
Hillary Brigitta Lasut selaku Anggota Komisi 1 DPR RI mengatakan bahwa masa pandemi membuat segala aktivitas menjadi terbatas, salah satunya pembatasan sosial yang melarang kita untuk berkerumun. Hal itu tentu sangat mengganggu pekerjaan seorang wakil rakyat khususnya yang mengandalkan aspirasi sebagai penentu jalannya program yang akan dia lakukan.
Namun ia juga mensyukuri karena lahir pada era yang bisa mengandalkan potensi platform digital untuk membangun komunikasi, menyalurkan aspirasi, dan menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Melalui internet dengan harga yang lebih murah kita bisa menjangkau lebih banyak orang. Dengan memanfaatkan sosial media dan e-commerce kita bisa menjangkau potensi pasar yang lebih besar. Dengan demikian, ini adalah hal yang harus mulai dibiasakan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mendesak wakil-wakil rakyat untuk mendengar aspirasi rakyatnya melalui ruang digital,” ungkap Hillary selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang digelar oleh BAKTI Kominfo dengan tema “Pemanfaatan Ruang Digital sebagai Wadah Penyaluran Aspirasi” secara virtual, Jakarta (28/02/2022).
Ia berharap kepada generasi muda untuk tidak pesimis yang berpikir seakan-akan menyampaikan aspirasi dalam ruang digital adalah hal yang sia-sia. Kita harus berjuang dan mau berupaya untuk menemui anggota-anggota dewan atau wakil rakyat yang bisa kita salurkan aspirasi kita melalui platform digital, sehingga kita bisa menjadikan platform digital sebagai wadah penilaian terhadap kinerja wakil rakyat yang sedang menjabat.
Sementara narasumber lainnya, Dewan Pengawas PFN, Dr. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si mengatakan, tantangan di era digital telah membuat lingkungan menuntut agar kita bisa cepat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang tidak terduga, yang membuat kita harus senantiasa berpikir “outside the box” di luar wilayah keahlian kita.
Di era digital ini tentunya ada juga masyarakat yang masih belum terkoneksi oleh internet, bahkan beberapa diantaranya adalah daerah yang blankspot.
“Saat ini BAKTI di Kementerian Kominfo sedang sangat gencar dalam membangun infrastruktur. Selama tahun 2020 sampai 2023 BAKTI sedang bekerja keras untuk membangun konektivitas internet bagi masyarakat, khususnya untuk wilayah terpencil,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa sekarang ini BAKTI juga sedang proses dalam pengadaan Satelit Satria, satelit ini akan menutup daerah-daerah blankspot yang tidak bisa terlayani dengan BTS yang ada.
Sekretaris DPW Garnita Sulawesi Utara, Yelly Walasendow mengajak masyarakat untuk mengggunakan media digital untuk menyampaikan aspirasi dengan sopan dan beretika, serta mematuhi norma-norma yang berlaku. Kita gunakan itu semaksimal mungkin supaya apa yang kita cita-citakan untuk Indonesia yang lebih maju dan melek digital bisa dicapai. *SS