Gerakan #2019GantiPresiden Cenderung Menghasud, Ini Komentar Al-Washliyah

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Gerakan #2019GantiPresiden telah menciderai kehidupan demokratis dan mengusik kedamaian serta ketenangan di masyarakat. Gerakan ini jauh dari nilai-nilai keadaban, kesantunan dan ahklaqul karimah. Jika terbersit dalam hati mereka hasud, hasad, maka mereka tak akan pernah menerima kebaikan yang dilakukan siapapun.

Demikian disampaikan H. Mulkan Nasution, MA selaku Ketua PB Al-Washliyah kepada SwaraSenayan (29/8/2018).

Mulkan mengutip surat dalam Al-Qur’an: “Khatamallahu ala qulubihim wa’ala sam’ihim wa’ala abshorihim”. Allah telah menutup hati nurani mereka, pendengaran mereka, bahkan penglihatan mereka.dari semua kebajikan yang diperbuat manusia. Sehingga mereka cenderung menutup kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Jokowi.

Baca juga: https://www.swarasenayan.com/djafar-badjeber-kalau-tagar-tagaran-silahkan-kalau-model-gerakan-jalanan-harus-dicegah/

Menurut Mulkan, gerakan melalui deklarasi-deklarasi #2019GantiPresiden itu sangat merugikan Capres Prabowo. Karena rakyat sudah tahu kapan pemilu, kapan mulai kampanyenya dan kapan hari pencoblosannya. Karena itu, ajakan-ajakan yang sentimentil seperti itu sudah tak mendapat tempat di hati rakyat yang berdaulat.

“Lakukanlah seruan politik dengan hikmat kebijaksanaan yang bertanggung jawab kepada sila Ketuhanan Yang Maha Esa,”

Mulkan juga menyeru agar pihak-pihak yang gencar melakukan aksi #2019GantiPresiden jangan membuat gaduh di republik ini, jangan buat rakyat makin terpojok, buatlah akrobat politik yang indah jangan yang serem-serem. Nanti kalau serem bisa jadi acuan berdemokrasi ala bar-bar seperti kehidupan di hutan belantara.

“Gunakanlah nilai-nilai moral, akhlaqul karimah dalam berucap, berbuat dan bertindak. Tinggalkanlah gaya-gaya ala preman, kita ini satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air. Harus rukun, jangan saling berhadap-hadapan dan saling membenci,” ujar Mulkan.

Pemilu sebagai ajang konstitusional pergantian pemimpin harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena itu Mulkan mengajak semua pihak untuk melakukan pendekatan kepada rakyat yang memiliki kedaulatan dengan dialog yang membangun.

“Buatlah ruh pemilu sebagai ajang adu konsep, program dan cari simpati rakyatdengan cara-cara yang di perintahkan Al-Qur’an, bil hikmah, mauizdoh hasanah, dialog lah dengan rakyat secara santun,” papar Mulkan.

Mulkan juga menghimbau kepada partai politik manapun juga untuk menggunakan hati nurani, renungkanlah para pahlawan yang berbaring di pusara, mereka tidak pernah menorehkan pusaka perjuangan yang mendorong kepada rakyat untuk saling membenci, menghasud, serta hasad.

“Parpol punya tanggung jawab dalam mendidik rakyat untuk berdemokrasi secara santun dan berkeadaban,” ujarnya. *mtq

Ayo Berbagi!