APKLI Tolak Gagasan Koalisi Keumatan

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com – Munculnya gagasan membentuk poros baru yang disebut sebagai “koalisi keumatan” untuk menghadang rejim Jokowi berkuasa kembali, disikapi beragam dari kekuatan sosial politik di masyarakat.

Laksana sungai, landasan dasar Indonesia sudah final, sudah tuntas. Soal agama, suku, ras dan etnik ada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Jadi tidak perlu dipersoalkan apalagi dijadikan komoditas politik hanya demi kekuasaan belaka.

Demikian pendapat dr. Ali Mahsum, M. Biomed selaku Ketua Umum DPP APKLI kepada SwaraSenayan, Jumat (8/6/2018).

Oleh karena itu, Ali Mahsun yang juga sedang memimpin agenda besar Revolusi Kaki Lima Indonesia menolak dengan tegas gagasan koalisi keumatan dalam Pilpres RI 2019.

“Walau hal tersebut adalah hak politik, namun dapat memicu makin meruncingnya bola salju isu agama dalam Pilpres RI 2019 yang bisa membahayakan eksistensi NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.

Dalam Pancasila memang berdasarkan ketuhanan, hendaknya kehidupan berpolitik pun harus berlandaskan nilai-nilai spiritualitas pada agama sebagai pijakan nilai-nilai, etika dan moral. Namun, Ali dengan tegas menolak politisasi agama dalam kancah politik praktis.

“Jangan bermain api soal isu agama karena sangat berbahaya. Bisa bubarkkan Indonesia”, tegas Ali Mahsun yang juga Presiden Kawulo Alit Indonesia.

Masih ditegaskan Ali, APKLI tidak pernah ikhlas, tidak akan pernah rela dan tidak akan membiarkan siapa saja, baik anak bangsa sendiri maupun bangsa asing yang bermaksud memecah belah bangsa Indonesia dengan dalih dan alasan apapun.

APKLI mendesak segenap Pimpinan Partai Politik untuk jernih menggunakan hati nurani yang terdalam dalam menyikapi gagasan koalisi keumatan dalam Pilpres RI 2019.

APKLI tegaskan kembali, bersama PKL, Pelaku Ekonomi Rakyat dan Kawulo Alit seluruh Indonesia, APKLI ada di garda terdepan bentengi kesatuan dan persatuan bangsa, serta pertahankan eksistensi NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Demi tegaknya NKRI, apapun resikonya bahkan nyawa pun jadi taruhannya,” pungkas Ali, dokter yang jualan kerupuk dimasa kecilnya, putra asli Mojokerto Jawa Timur. *MTQ

ADVERTISEMENT
Ayo Berbagi!