SwaraSENAYAN.com. Pertama kali pemerintahan kabinet kerja berjalan, Menteri PAN-RB adalah menteri yang paling kenceng gembar-gembor untuk melakukan efisiensi pengunaan anggaran negara untuk keperluan dinas pegawai negeri yang fasilitas hotel, biaya perjalanan dinas serta tempat-tempat untuk digunakan kegiatan pegawai negeri dan pemda-pemda serta kementerian atau lembaga negara.
Begitu juga rencana Menteri Yuddy Chrisnandi yang akan melakukan efisiensi anggaran negara dengan melakukan nasionalisasi 1 juta PNS.
Tentu saja sangat mencengangkan sekali ketika beredar Surat dari Sekretaris Menpan RB kepada kepada Sekjen kementerian Luar negeri yang berisikan permintaan fasilitas negara pada Konjen Indonesia di Sydney Australia berupa akomodasi dan kendaraan oleh Menteri PAN-RB untuk koleganya berserta keluargannya yang bernama Wahyu Dewanto Huripman yang akan Berkunjung ke Sydney Australia mulai Tanggal 24 Maret hingga 2 April 2016.
“Tentu saja ini adalah pengunaan fasilitas negara diluar negeri yang meyalahi aturan dan undang-undang serta akan merugikan negara hinga puluhan juta rupiah,” demikian ditegaskan Bin Firman Tresnadi Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) kepada SwaraSENAYAN (30/3).
Bin Firman menguraikan lebih lanjut dengan menghitung fasilitas yang digunakan kolega menteri tersebut. Jika mengunakan fasilitas berupa hotel untuk 2 kamar di Sydney untuk 9 hari jika perharinya saja 500 AUS dollar berarti dibutuhkan 9.000 AUS Dollar, belum lagi sewa kendaraan jika diasumsikan sebesar 350 AUS Dolarr berarti 3.150 AUS dollar.
“Total anggaran negara yang digunakan diluar pengunaan yang semestinya berjumlah 12.150 AUS dollar atau 120 juta rupiah dengan kurs AUS Dollar sebesar Rp 10.000,” papar Bin Firman.
Oleh karena itu, Bin menduga hal ini mungkin saja bukan terjadi satu kali saja, pihaknya meminta KPK harus periksa Menteri Yuddy Chrisnandi.
“Presiden Jokowi jangan lagi ragu untuk segera mencopot MenPAN-RB yang sudah melakukan pemborosan anggaran negara,” pungkas Bin Firman. ■mtq
Menteri bila tidak mampu segera diganti