Foto: Para Alumni Wapeala Jalan santai keliling Kampus Undip saat setelah pelepasan 10.000 benih Ikan di Waduk Undip Tembalang Semarang bersama Rektor Undip 16 April 2016. dalam Perigatan HUT Wapeala ke 40 thn (17 April 1976 – 17 April 2016).
SwaraSenayan.com. Wapeala Undip adalah akronim Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Diponogoro – Semarang Jawa Tengah. Merupakan lembaga formal mahasiswa sebagai wadah untuk para mahasiswa dan alumni aktivis / penggiat alam di lingkungan Undip. Wapeala merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bawah naungan kegiatan mahasiswa tingkat universitas berdiri sejak tahun 1976.
Jiwa petualangan Alumni Undip yang aktif di Wapeala sebagian masih terbawa sampai setelah lulus, sifat kekeluargaan dan gotong royong masih tetap ada dan masih menghimpun diri dalam suatu wadah Ikatan Alumni, baik Alumni secara umum maupun kumpulan Alumni Wapeala sendiri.
Demikian disampaikan Sugeng Riyadi W 241 Sc Komandan Wapeala kepada SwaraSenayan (9/5/2016).
Saat ini (Mei 2016) data di sekretariat Wapeala di kampus tercatat 699 Anggota, perkiraan yang masih aktif sebagai mahasiswa ada 100-an, jadi Alumni Wapeala diperkirakan 599 orang.
“Dulu ketika manjadi mahasiswa kegiatan Wapeala Undip meliputi kegiatan yang bersifat keilmuan dan olah raga kepetualangan,” kenang Mas Sugeng.
Menurutnya, jenis kegiatan kepetualangan diantaranya adalah pendakian gunung (mountaineering), pemanjatan (climbing), penelusuran gua (caving), pengarungan sungai arus liar atau arung jeram (rafting) dan penyelaman (diving), ikut mendukung program-program pemerintah / masyarakat dalam usaha-usaha pelestarian alam serta ikut mengembangkan ilmu pengetahuan yang berorientasi pada keilmuan seperti gerakan penghijauan (reforestry), gerakan laut bersih (Coastal Environment Sustainability), penelitian dan penulisan-penulisan (free reporting) guna penerbitan untuk media / organisasi yang peduli terhadap lingkungan, dan hal ini berkaitan erat dengan isu-isu global terkini dimana degradasi lingkungan terasa terjadi semakin parah, sehingga peran Wapeala apapun bentuknya sangat penting untuk mendukung kelestarian lingkungan.
“Jujur harus diakui ketika sudah menjadi alumni, kehidupan sudah agak berubah, orientasinya membina keluarga dengan kegiatan utama mencari nafkah baik sebagai penyedia lapangan kerja, penyedia jasa maupun sebagai karyawan biasa, tetapi bahwa bawaan lahir sebagai petualang masih terbawa sampai sekarang, masih sering ada pertemuan alumni, dan masih terus menghadiri undangan acara adik-adik mahasiswa yang masih aktif di kampus,” papar Mas Sugeng yang juga sebagai alumni Teknik Arsitektur angkatan ’83.
Terkait kegiatan Undip Business Community (UBC) Expo 2016, Mas Sugeng sebagai Alumni Wapeala terpanggil untuk turut meramaikan acara pameran usaha dan jasa yang digeluti para alumni lintas fakultas, lintas jurusan dan lintas angkatan. Hal ini karena dirasa bakal tercipta suasana bisnis yang sangat berpotensi untuk pengembangan jaringan dan penciptaan usaha baru.
Baginya, suasana Guyub – Gayeng – nGrejekeni sudah mulai bisa dirasakan saat belum dimulai acara Expo nya, karena begitu cepatnya terkoneksi ke jaringan Media Sosial para alumni yang sebelumnya tidak saling kenal, tiba-tiba dipertemukan dengan masing-masing membawa dan memperkenalkan usahanya sehingga terjadi simbiosis mutualisme yang saling melengkapi, supply and demand dalam pasar terbatas itu.
Oleh karenanya, sebagai Alumni Wapeala tentu berharap bahwa ide gagasan penyelenggaraan event UBC Expo yang bagus dan sangat dirasakan manfaatnya oleh semua alumni ini setidaknya bisa terlaksana setiap tahun sekali, apalagi kemajuan teknologi saat ini sudah semakin mendekatkan jarak dan waktu, pemasaran melalui media online, aplikasi bisnis di media sosial sudah sangat terbuka dan bisa diterima masyarakat.
“Kita dituntut oleh jaman untuk terus mengikuti perkembangan. Semangat Wapeala berjalan seiring dengan semangat Diponegoro. Jayalah Diponegoro Almamater kita,” tegasnya. ■dam