Prof Widodo Muktiyo: Zillenial Bisa Jadi Pahlawan Melawan Covid

oleh -268 Dilihat
oleh
banner 468x60

SwaraSenayan.com. Saat ini masyarakat hidup dalam dua dunia. Yang pertama adalah dunia virtual dan dunia sosial realiti. Yang menjadi tantangan adalah bagi kaum yang lebih tua untuk mampu survive dalam kehidupan virtual yang saat ini menjadi amat penting.

Demikian disampaikan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI pada acara Webinar dengan tema: Membentuk Generasi Zillenial Berkualitas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, melalui Zoom Cloud Meeting, pada Jum’at (17 Juli 2020).

banner 336x280

Dalam paparannya, Widodo mengungkap adanya megashift yaitu perubahan aktivitas stay at home lifestyle. Bagi generasi zillenial, menurutnya bukan menjadi suatu masalah, karena mereka memang sudah terbiasa beriteraksi dengan cara virtual. Bagi zillenial, informasi yang banyak didapat dari virtual itu menjadi kekuatan untuk memperoleh pendapatan, information is revenue.

Dijelaskan Prof Widodo, bahwa ciri-ciri generasi zillenial antara lain memiliki ambisi yang besar untuk maju dan sukses. Zillenial juga memiliki perilaku yang instan namun kreatif. Sehingga tidak mustahil usia 20 tahun dapat memiliki penghasilan lebih besar dari bapaknya.

Secara khusus, Prof Widodo berpesan kepada generasi zillenial yang dikenal susah diatur karena lebih mengikuti kemaunnya sendiri ini untuk lebih peduli dalam melawan penyebaran Covid-19.

“Kaum Milenial dan Zilenial harus bisa menunjukkan kontribusi yang positif sehingga dapat menjadi bagian dari pahlawan dalam melawan Covid-19,” imbaunya.

Sedangkan Emeril Kahn Mumtadz selaku Ketua Jabar Bergerak Zillenial dan Ketua Divisi Intrakampus HMM Institut Teknologi Bandung (ITB), apa yang harus dilakukan generasi zillenial untuk menghadapi adaptasi kebiasaan baru harus paham terhadap alasan adanya protokol kesehatan.

Menurutnya, generasi zillenial dituntut untuk menjadi produktif dan kreatif serta inovasi dengan hal-hal baru.

“Cari tantangan dan motivasi baru, belajar hal-hal baru, buat rencana harian. Anak muda sekarang ini minim sekali perencanaan, harus istiqomah dan komitmen serta melakukan evaluasi harian,” ungkap Emril.

Bagi Emril, media sosial sebagai sumber inspirasi dan membantu dalam menyebarkan informasi yang valid, sehingga menghindarkan dari hoax yang mengganggu produktivitas zillenial. Secara khusus, Emril mengatakan bahwa anak muda yang merupakan tonggak dari pergerakan Indonesia saat ini harus bisa melakukan hal-hal yang positif.

“Kurangi basa-basi, kurangi hal-hal yang tidak berguna, perbanyak ilmu dan aksi-aksi yang berguna,” ujarnya. *SS

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.