SwaraSenayan.com. Sejak dikukuhkan 10 Januari lalu oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Perempuan Tani HKTI langsung tancap gas melakukan konsolidasi organisasi melalui Rapat Pleno Program Kerja, di Gedung Krida Bakti Sekretariat Negara, Rabu (28/2/2018).
“Rapat Pleno ini menjadi sebuah langkah bagi Perempuan Tani HKTI untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita Perempuan Tani HKTI,” demikian disampaikan Dian Novita Susanto Ketua Umum Perempuan Tani HKTI kepada SwaraSenayan (1/3/2018).
Dian menjelaskan, dari hasil Rapat Pleno Program Kerja Perempuan Tani HKTI ini diharapkan semua keputusan-keputusan atau rekomendasi-rekomendasi organisasi baik untuk internal maupun eksternal mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi kedepannya.
“Perempuan itu memiliki konteks yang sangat strategis terhadap dunia pertanian, karena itu perempuan memiliki peran banyak hal yang harus dikerjakan dalam memajukan pertanian Indonesia,” paparnya.
Jumlah Penduduk perempuan yang 7 kali lebih banyak daripada laki-laki menurut Dian adalah potensi sekaligus tantangan tersendiri bagi Perempuan Tani HKTI, bagaimana mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan hak-hak yang harus dimiliki oleh Perempuan khususnya Perempuan Tani.
“Banyak hal yang menjadi tanggung jawab Perempuan Tani HKTI sebagai organisasi yang konsen terhadap isyu-isyu terkait dengan pembangunan sektor pertanian, terlebih khusus tentang kedaulatan dan ketahanan pangan dan posisi sebagai Perempuan,” ujar Dian.
Menurutnya, isyu-isyu tersebut adalah sebuah keadaan yang harus dicermati bersama, potensi yang dimiliki sebagai organisasi Perempuan Tani hendaknya mampu dikerahkan semaksimal mungkin untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan terhadap kedaulatan dan ketahanan pangan.
“Perempuan Tani HKTI harus mengambil peran strategis dalam hal tersebut,” tegas Dian.
Rapat Pleno Program Kerja ini nantinya juga diharapkan mampu merumuskan kerja-kerja organisasi yang benar-benar mampu menyentuh langsung masyarakat khususnya yang terkait dengan Perempuan dalam pertanian, semua kerja-kerja Perempuan Tani-HKTI diharapkan relevan dengan kondisi dan keadaan yang saat ini dirasakan oleh masyarakat.
“Kami tekankan, agenda Perempuan Tani HKTI tidak hanya aktifitas-aktifitas seremonial saja. Karena itu, kami harapkan dapat memberikan solusi serta menjadi bagian yang memberi kemajuan masyarakat tani khususnya bagi perempuan tani,” tandasnya.
Rapat Pleno I Perempuan Tani HKTI ini langsung dihadiri oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko selaku Ketua Umum HKTI dan menggelar Kuliah Umum bertajuk “Peran Perempuan dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan” menghadirkan Narasumber Rektor IPB yang diwakili Aji Hermawan selaku Kepala LPPM – Lembaga Penelitian dan Pengadian Masyarakat dan praktisi pertanian Masril Koto selaku Pendiri Bank Tani. *SS