SwaraSenayan.com. Indonesia akan memasuki masa bonus demografi pada 2020-2030. Ini bisa menjadi zaman keemasan (golden age). Sebab, 70 persen dari manusia Indonesia saat itu nanti adalah tenaga produktif (usia 15-64 tahun).
Ketua Umum Partai Kemajuan Eko S Tjiptadi mengatakan, bonus demografi merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk bisa menciptakan lompatan besar menuju negara maju.
“Bonus demografi ini hanya datang satu kali pada setiap bangsa. Jadi, kita harus benar-benar siap menyambut dan memanfaatkannya untuk kemajuan bangsa,” ujar Eko pada Diskusi Kebangsaan Indonesia menyambut Jaman Keemasan sekaligus soft launching kantor DPP Partai Kemajuan di bilangan Pejaten Jakarta Selatan (20/12/2016).
Menurut mantan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, kunci bagi Indonesia agar bisa memanfaatkan bonus demografi adalah pembangunan manusia, khusunya pendidikan dan kesehatan.
Selain pembangunan manusia, lanjut Eko, pemerintah juga perlu menggenjot lapangan kerja seluas-luasnya. Tanpa ketersediaan lapangan kerja yang luas, bonus demografi hanya akan menjadi momok menakutkan.
Eko mengungkapkan, untuk menyongsong bonus demografi, partai Kemajuan punya konsep “kewirausahaan sosial” dan memperkuat ekonomi rakyat desa.
“Kita akan memajukan kewirausahaan sosial dan ekonomi kreatif untuk memberi tempat bagi tumbuhnya pelaku ekonomi nasional. Sementara di desa-desa, ekonomi desa akan dibangun di atas tulang punggung BUMDES,” paparnya.
Respon Partai Politik Masih Minim
Eko juga mengkritik terhadap eksistensi partai politik yang ada saat ini, meski bonus demografi isu yang sangat penting tetapi respon partai politik masih sangat minim, masih jarang partai politik yang membahas isu itu. Padahal, kata Eko, partai politik sebagai stakeholder kekuasaan harus punya visi memanfaatkan bonus demografi.
“Di Partai Kemajuan, bonus demografi jadi isu strategis. Kami punya visi-misi yang selaras dengan isu itu,” terang Eko.
Disamping itu, lanjut Eko, bonus demografi seharusnya membuat partai politik sudah berbenah mengikuti tuntutan zaman dan aspirasi rakyat. Menurut dia, lembaga-lembaga politik harus memutakhirkan diri senapas dengan kemajuan jaman jika tidak ingin tertinggal.
“Partai kami berusaha menjadi instrumen politik yang feasible dengan tuntutan zaman dan aspirasi rakyat,” tegasnya. *MTQ