Oleh: Burhan Rosyidi
SwaraSENAYAN.com. Akhir dasa warsa 80-an, kekuatan “kepentingan” itu mengklaim bahwa GLOBALISASI adalah NEOLIBERALISASI, yakni sebuah gerakan global yang pada dasarnya mengalihkan urusan nasib rakyat dari urusannya negara ke urusannya pasar.
Gerakan NEOLIBERALISASI ini, pada dasarnya, adalah MODUS OPERASI yang merupakan implementasi sebuah TAKTIK mewujudkan TATANAN KEHIDUPAN yang LIBERALISTIK.
TAKTIK mewujudkan TATANAN KEHIDUPAN yang LIBERALISTIK termaksud itu, pada dasarnya, adalah merupakan implementasi sebuah STRATEGI mewujudkan tatanan kehidupan yang kapitalistik.
STRATEGI mewujudkan tatanan kehidupan yang kapitalistik termaksud itu, pada dasarnya, adalah merupakan implementasi sebuah MISI mewujudkan hubungan antar negara yang KOLONIALISTIK.
MISI mewujudkan hubungan antar negara yang KOLONIALISTIK termaksud itu, pada dasarnya, adalah merupakan implementasi sebuah VISI mewujudkan tatanan kehidupan yang IMPERIALISTIK.
Jadi, begitu mengikuti program program gerakan NEOLIBERALISASI, maka meluncur lah kehidupan menuju tatanan kehidupan yang LIBERALISTIK-KAPITALISTIK yang pada gilirannya kemudian terjerembab lah kehidupan kedalam tatanan kehidupan yang KOLONIALISTIK-IMPERIALISTIK. ■