Masih Bingung Mau Wisata Kemana? Update Referensi di Sosmed Aja

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Sektor pariwisata merupakan bagian penting dalam peningkatan perekonomian bangsa, bisa dikatakan bahwa pariwisata sebagai penopang perekonomian. Namun semenjak pembatasan yang terjadi selama pandemi, sektor pariwisatalah yang paling berdampak, diantaranya berdampak pada menurunya penjualan, laba yang tak memadai, hingga sulitnya permodalan.

Mengutip data dari laporan UNWTO, H. Teuku Riefky Harsya, M.T selaku Anggota Komisi 1 DPR RI menyebutkan, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara minus 20%, dimana Asia terdampak paling parah menurun sebesar 35%.

“Selain itu, Pandemi juga telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari,” kata Riefky selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang digelar oleh BAKTI Kominfo dengan tema “Digitalisasi Bangkitkan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi” secara virtual, Jakarta (16/03/2022).

Menurutnya, jika dioptimalkan penetrasi penjualan digital mampu menjadi strategi jitu, terutama dalam kaitan memperluas jangkauan pasar.
“Era Digital ini menawarkan kesempatan yang tak terbatas bagi pelaku usaha untuk menumbuhkan bisnis dan memasarkanya secara massif. Kunci nya Kreatifitas dan Inovasi.” ujar Anggota Komisi 1 DPR RI tersebut.

Sementara itu narasumber berikutnya, Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya Prof. Henri Subiakto mengatakan, kemajuan teknologi saat ini memungkinkan kita untuk menggantikan sementara aktivitas-aktivitas melalui virtual, salah satunya aktivitas pariwisata.

Saat ini, pengguna internet di Indonesia melonjak 3 juta lebih banyak atau sebesar 204,7 juta pengguna internet aktif yang setahun sebelumnya hanya 202,6 juta.

“Apalagi sekarang sudah ada beberapa wisata yang turismenya dibuka, dan tidak mengharuskan untuk isolasi mandiri. Informasi ini bisa disebarkan melalui komunikasi digital yang begitu cepat, atau yang diistilahkan sebagai Mush Self Communication,” jelas Henri.

Membicarakan mengenai mindset wisatawan, terdapat diantaranya enggan berkunjung dikarenakan memiliki mindset berdasarkan sisi negatif, bukan berdasarkan sisi keindahan dan keuntungannya.

“Bisa dilakukan dengan menambah PAD, dan memakmurkan masyarakat melalui terjaminnya keamanan, tersedianya rental kendaraan, bengkel, souvenir, hotel, dan restoran,” sebut Henri memberikan jawaban ketika ada salah satu peserta bertanya.

Lain lagi dengan narasumber terakhir, Imam Nuddin, S.T. M.Si selaku Tokoh Pemuda Aceh mengatakan, dengan menggunakan digital sekarang kita bisa merencanakan liburan dengan mudah, seperti pemesanan tiket, hotel dan tempat-tempat wisata yang ingin kita tuju bisa melalui Aplikasi.

“Pembayarannya pun sanggat mudah melalui mobile banking, bukti transaksi hanya perlu dikirimkan melalui email atau link tertentu yang berintegrasi dengan digital seperti barcode,” ujar sekretaris DPD KNPI Pidie.

Dalam penutupnya ia mengatakan bahwa sektor pariwisata akan tetap bertahan dengan memanfaatkan digitalisasi, selain itu mematuhi protokol kesehatan juga diperlukan untuk melindungi pengunjung dari penyebaran virus Covid-19. Wisatawan Tenang, Masyarakat Senang dan Pariwisata pun Bangkit!

Ayo Berbagi!