SwaraSenayan.com. Situasi yang sangat dinamis dengan perubahan yang tak terduga merupakan fenomena yang sering muncul pada era revolusi 4.0. Dan hanya mereka yang mampu beradaptasilah yang dapat lolos dari tantangan zaman dan kebaruan ini.
Demikian yang disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI H. Teuku Riefky Harsya, MT selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang digelar oleh BAKTI Kominfo dengan tema “Membangkitkan Kreativitas dan Produktivitas Milenial di Tengah Industri 4.0” secara virtual, Jakarta (24/08/2021).
Poltisi Partai Demokrat ini menyatakan, sebagai generasi yang dicirikan dengan pengguaan internet yang tinggi, terbiasa kerja cerdas dan cepat hingga terbiasa multitasking, generasi milenial sayangnya juga memiliki perilaku yang kurang baik, dimana mereka memiliki tingkat loyalitas yang rendah dan mudah sekali bosan. Perilaku ini lah yang justru berdampak buruk pada produktivitas.
“Kemampuan beradaptasi dan tersintesis akan menjadi kunci bangkitnya kreativitas dan inovasi generasi muda di tengah pesatnya persaingan dunia internasional,” kata Sekjen Partai Demokrat.
Ia meyakini bahwa hanya sumber daya manusia yang memiliki keunggulan komperatif yang akan mampu menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 . oleh karenanya Komisi I DPR RI terus mendorong kementerian kominfo untuk fokus dalam upaya peningkatan kreativitas, inovasi, dan produktivitas anak bangsa yang mampu bersaing bukan hanya luar negeri tapi juga luar negeri.
Paparan kedua disampaikan oleh Ketua Dewan Pakar ISKI, Yuliandre Darwis, Ph.D. Ia menyampaikan, sebagai generasi yang multitasking, generasi muda harus bisa berintropeksi sudah sejauh mana mereka memaksimalkan potensi kemajuan teknologi untuk berkreativitas.
“Untuk meningkatkan kreativitas, kita sebagai anak muda harus berperan aktif dan menyampaikan pendapat melalui media. Misalnya dengan membuat konten video inspirasi di Youtube,” ujar Yuliandre.
Ketua Dewan Pakar ISKI menyadari bahwa masih kurangnya pemerataan jaringan internet saat ini, beberapa daerah ada yang masih 3G, ada juga yang sudah 4G, namun ada juga yang blank spot.
“Dari 83.218 desa/kelurahan yang sudah tersedia layanan 4G hanya sebanyak 70.670 desa/ kelurahan atau baru sebanyak 85%, masih ada 15% lagi yang tidak tersentuh dengan layanan 4G. Maka dari itu Komisi 1 DPR RI yang diakselerasi oleh BAKTI kominfo mendorong penetrasi internet untuk dipercepat, supaya terjadinya sama rata dan sama rasa,” ungkapnya.
Sementara itu, paparan ketiga disampaikan oleh Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Khairul Bahri, S. Th.I., M.Ag, ia menyampaikan dalam upaya membangkitkan kreativitas dan produktivitas milenial di tengah industri 4.0 dapat dilakukan melalui kegiatan usaha yang dilakukan secara digital.
“Melalui jaringan internet, Anda bisa mempromosikan produk atau jasa tersebut melalui website, iklan online, mailing list, jejaring sosial, blog, komunitas bisnis, dan lain sebagainya. Dengan jangkauan pasar yang tidak terbatas, Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya,” jelas Ketua DPP ISKADA Aceh. *SEP