SwaraSenayan.com – Munculnya berita bohong (berita hoax, red) mengatasnamakan statement pribadi H. Dollah Mando terkait warga Towani Tolotang yang menyebut komunitas ini tidak bisa dipercaya, tidak mempengaruhi suara DoaMu (Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Sidrap Ir. Dollah Mando-Mahmud Yusuf) dari basis dukungan masyarakat towani.
Dalam keterangan tertulis yang dikirim Jubir DoaMu, Syamsul Bahri kepada redaksi SwaraSenayan (Senin, 25/5/2018) menyebutkan bahwa sejumlah tokoh Tolotang justru mengklaim komunitas Towani tetap solid mendukung pasangan urut 2 ini pada tanggal 27 Juni 2018 nanti.
Hal tersebut ditegaskan Wa’Maleo dan Wa’Edy Slamet. Dua tokoh besar Amparita ini menilai dan paham betul sosok karakter pribadi Dollah Mando.
“Kami paham betul pribadi Pak Dollah orangnya tidak begitu. Dia itu sangat bijaksana dan kami tahu itu. Tidak mungkin Pak Dollah mau berkomentar seperti itu. Itu fitnah dan kami disini tidak berpengaruh atas berita bohong (Hoax, red) itu,” ungkap Wa’Maleo, Senin (25/06/2018).
Menurutnya, komunitas warganya tidak terpengaruh dengan isu murahan seperti itu.
“Kami tetap solid dukung beliau (DoaMu, red). Saya sudah himbau Warga kami untuk tidak terpengaruh isu-isu yang bisa membuat perpecahan di antara kami,” kata Wa’Maleo.
Secara terpisah, tokoh Tolotang lainnya, Edy Slamet (Wa’Eja) juga berpendapat sama jika munculnya berita soal pernyataan Dollah Mando menyebut komunitas Tolotang itu tidak bisa dipercaya alias ‘Pabbelleang’ terhadap dukungannya itu sama sekali berita bohong (Hoax).
“Kami tidak percaya komentar Dollah Mando seperti itu. Saya minta tim DoaMu untuk mengusut oknum penyebar berita bohong seperti itu karena itu sangat peka dan bisa membuat perpecahan masyarakat Sidrap,” jalas Wa’Eja.
Dia berharap pihak kepolisian untuk mengusut pelaku penyebar berita Hoax tersebut.
“Kami harap kasus ini bisa terungkap. Saya himbau warga saya untuk tidak terpengaruh dengan isu berita bohong (hoax, red) ini. Mari tetap menjaga citra Sidrap dengan menciptakan Pilkada aman, damai dan santun serta Demokratis,” pungkasnya. *SS