SwaraSenayan.com. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) selalu memberikan perhatian optimal terhadap wilayah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T). Sehingga, masyarakat di sana dapat menikmati jaringan telekomunikasi berkualitas.
“Bakti Kominfo selalu concern dalam membangun akses telekomunikasi berkualitas di wilayah 3T,” ujar Penggerak Swadaya Masyarakat ujar Aris Kurniawan selaku Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Kemkominfo RI pada Seminar Merajut Nusantara dengan tema “Pemanfaatan TIK sebagai Media Edukasi dan Bisnis”, Jumat (13/11/2020).
Menurut dia, saat ini Kementerian Kominfo telah banyak memiliki program yang khususnya membangun akses di wilayah 3T. Mengingat, kebutuhan akan akses telekomunikasi yang berkualitas sangat dibutuhkan akibat dari dampak Covid-19 yang masih mewabah hingga kini.
Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan akses telekomunikasi yang berkualitas pada setiap warganya yang berada di pelosok-pelosok. Agar, masyarakat di sana dapat menggunakan teknologi telekomunikasi untuk melakukan kegiatan produktif dari wilayahnya masing-masing.
“Contohnya, tahun ini Kominfo memiliki program 100 desa digital yang khusus diperuntukkan bagi wilayah 3T,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pihak Kominfo pun bersinergi dengan Kementerian Desa untuk membangun 350 desa digital. Sehingga, dapat dipastikan program yang berkaitan dengan pembangunan akses yang berkualitas di desa dapat segara mungkin dilakukan dengan waktu yang relatif cepat.
“Kominfo kolaborasi dengan pihak lain, seperti Kementerian Desa untuk mewujudkan 350 desa digital per tahun. Bagi masyarakat dapat mengajukan kepada Kominfo,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Badan Layanan Umum (BLU) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Anang Latif mengatakan pada 2021, Kominfo merencanakan pembangunan 4200 BTS yang berada di desa atau kelurahan wilayah 3T. Pembangunan BTS ini akan merambah pada wilayah timur Indonesia yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua Barat.
Pada 2022, Kominfo merencanakan pembangunan 3065 BTS yang berada di desa atau kelurahan wilayah 3T. Dengan fokus utama akan menyelesaikan pembangunan jaringan telekomunikasi di Papua yang memiliki kondisi geografis yang sulit dijangkau, karena wilayah perbukitan dan pegunungan.
“Teknologi teresterial ini dibutuhkan ketika geografi pembangunan sulit dilakukan di wilayah perbukitan dan pegunungan,” katanya beberapa waktu lalu.
Dengan selesainya pembangunan BTS, Anang berharap, masyarakat di wilayah 3T dapat mengakses jaringan telekomunikasi yang berkualitas. Artinya, masyarakat di wilayah 3T dapat lebih mudah mengakses jaringan internet. Dan menggunakan jaringan tersebut untuk kegiatan yang produktif.
“Ada 9113 yang di daerah 3T yang belum bisa akses internet dan BAKTI Kominfo memiliki mandat untuk menyelesaikan persoalan sinyal di daerah tersebut,” tuturnya. *SS