Komisi I DPR RI Terus Dorong Kominfo Kembangkan Program Peningkatan Literasi Digital

oleh -348 Dilihat
oleh
banner 468x60

SwaraSenayan.com. Fenomena tingginya penetrasi teknologi informasi dan komunikasi, komersialisasi data, derasnya informasi yang beredar, perkembangan teknologi dan pemberdayaan masyarakat harusnya telah menyadarkan kita bahwa literasi digital adalah syarat utama menghadapi tantangan kemajuan teknologi digital.

Demikian yang disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, H. Teuku Riefky Harsya, MT selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang digelar oleh BAKTI Kominfo dengan tema “Peningkatan Literasi Digital Bagi Generasi Milenial yang Produktif dan Kreatif, secara virtual, Jakarta (24/08/2021).

banner 336x280

Mengutip hasil survey dari The Inclusive Internet Index, Poltisi Partai Demokrat menyebutkan bahwa posisi kemampuan literasi digital di Indonesia masih berada dibawah peringkat 6 di dunia. Kesenjangan atas akses teknologi digital masih menjadi tantangan utamanya dalam upaya peningkatan kesadaran literasi digital.

“Oleh karena itu kami dari Komisi I DPR RI terus mendorong Kementerian Kominfo untuk fokus mengembangkan program-program peningkatan keterampilan menggunakan internet, pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya peningkatan literasi digital,” ujar Sekjen Partai Demokrat.

Paparan kedua disampaikan oleh Pakar Kehumasan, Prof. Widodo Muktiyo. Ia menyampaikan, diperlukannya pemikiran yang jernih, ketenangan, dan kesabaran ketika mendengar informasi pada saat pandemi Covid-19, jika tidak maka kita akan termakan dengan penyakit infodemic.

Menurut Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, dalam memasuki tatanan baru ini tentu ada konsekuensi pada sikap dan perilaku kita dalam mengambil peluang.

“Ujian itu memberikan kita spirit baru untuk melakukan lompatan energi supaya dapat keluar dari pandemi menuju new normal, masyarakat baru yang lebih maju dan produktif,” kata Widodo.

Indonesia memiliki bonus demografi atau yang biasa disebut dengan demographic defident. Tapi bonus demografi tersebut harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusianya.

“Kita juga memiliki ideologi yang harus kita gali dan kita banggakan. Anak Indonesia mesti berpendidikan menuju kejayaan Indonesia 2045. Affirmative policies dan semangat maju generasi milenial dan gen-Z menjadi penentu,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, paparan ketiga disampaikan oleh Jurnalis Liputan Aceh, Ismi Amran, S.Pd , ia menyampaikan kaum milenial harus bertanggung jawab terhadap apa yang disebarkan ke internet, karena pasti akan ada implikasinya terhadap dosa digital.

“Dosa digital itu tidak hanya tersimpan pada handphone kita, tapi juga tersimpan pada handphone orang lain,” sebut Ismi.

Menurutnya, kurangnya literasi digital telah membuat banyak orang baik menjadi bodoh karena termakan oleh informasi yang seolah menjadi benar. Ismi menyebut, cara mengindentifikasi berita hoaks atau bukan, silahkan buka https://cekfakta.com/ atau SMS atau WhatsApp ke +62-859-21-600-500,” Pungkasnya. *SEP

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.