SwaraSenayan.com. Gerakan Percepatan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Gotong Royong (GP4-BGR) sedang menjajaki kerjasama dengan Produk NPK Semi Liquid bermerek Bollo Tani Nusantara.
“Saya konsentrasi mengembangkan pupuk sehat (non kimia-red) sejak 2019 untuk menghasilkan beras sehat,” kata Dr. Imron Rosadi penemu dan formulator pupuk sehat Bollo Tani Nusantara kepada SwaraSenayan di Jakarta, Senin (18/10/2021).
Menurut Gus Imron, sapaan akrab Imron Rosadi, penggunaan pupuk kimia oleh masyarakat sudah sangat irrasional dan berlebihan sehingga menyebabkan ketergantungan kepada pupuk kimia pada proses budidaya pangan, khususnya beras.
“Pupuk kimia yang bersubsidi oleh pemerintah sudah sangat meracuni masyarakat, misalnya ketika terjadi keterlambatan proses distribusi pupuk bersubsidi sudah dianggap terjadi kelangkaan. Akibatnya, keterlambatan pupuk subsidi berkurang di lapangan ini berkembang menjadi isu dan komoditas politik,” ujar Gus Imron.
Gus Imron menekankan bahwa pupuk sebagai input produksi pertanian yang sangat penting bergeser karena pupuk sudah dijadikan komoditas politik bukan bertumpu pada upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Akibatnya petani hanya berfokus pada produksi murah saja, tapi mengabaikan pada produktivitas. Padahal, dengan memberikan pupuk sehat yang berkualitas maka hasilnya akan siginifikan bagi peningkatan produktifitas pertanian,” ujar Gus Imron yang juga sebagai penyuluh pertanian terbaik tingkat nasional dari Presiden SBY tahun 2012 mewakili Provinsi Jawa Timur.
Untuk itu, Gus Imron menyeru untuk mengubah “habit” atau kebiasaan petani untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Implikasinya, ketika kebiasaan petani menjadi produktif maka ketergantungan pada pupuk kimia pun berkurang, sehingga petani mampu memiliki pupuk alternatif yang bersifat solutif untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Di lapangan, kami sudah memutus ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi dengan mengabaikan keberadaannya,” kata Imron yang juga sebagai Ketua KUP Suta Nusantara Jawa Tengah.
Menurut Gus Imron, setelah petani menggeser ketergantungan dari pupuk kimia, maka akan membentuk ekosistem pertanian yang sehat. Selama ini, masyarakat fokus hanya pada komoditas beras murah, yang penting mengenyangkan, bukan pada konsumsi beras sehat, akibatnya mengabaikan kualitas beras.
“Pupuk sehat akan menghasilkan beras sehat. Beras sehat itu tidak bisa dilihat dari warna putih dan mengkilapnya saja. Beras sehat itu menyehatkan dengan kandungan glikemik indeks yang rendah,” jelas Gus Imron.
Sementara, Pembina GP4-GBR, Ir. Budi Linggowiyono menyambut baik invoasi produk pupuk sehat tersebut. Pihaknya berharap melalui pupuk sehat ini akan memicu peningkatan produktivitas pangan,
“Kami berkolaborasi dengan mengembangkan dan menerapkan pupuk sehat untuk mendukung komunitas usaha tani yang kami miliki. Ini bagian dari pembangunan kualitas agribisnis yang menyejahterakan, termasuk mengahasilkan beras yang sehat,” tutur Budi. *mtq