DPR dan BAKTI Kominfo Terus Membumikan Pancasila kepada Milenial di Ruang Digital

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan. Pancasila adalah kristalisasi dari nilai-nilai hidup yang telah dianut bangsa Indonesia sejak lama yang mencangkup bagaimana pedoman tersebut untuk berketuhanan menjadi sumber moral dan spiritual bangsa.

Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI, H. Teuku Riefky Harsya, MT selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang digelar oleh BAKTI KOMINFO RI dengan tema “Peran Milenial dalam Membumikan Pancasila melalui Politik Digital, secara virtual, Jakarta (26/08/2021).

Menurut Politisi Partai Demokrat ini, dalam kegiatan bermusyawarah, proses pengambilan keputusannya harus dilakukan tanpa melalui kekerasan dan harus berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, utamanya dengan mengedepankan prinsip keadilan dan kemufakatan.

“Seluruh warga negara, utamanya generasi muda memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila, bukan hanya dalam perkataan tapi juga dalam perbuatan,” kata Sekjen DPP Partai Demokrat.

Mengutip hasil survey The Inclusive Internet Index, posisi kemampuan literasi digital di Indonesia masih berada diperingkat 66 di dunia. Kurangnya literasi digital oleh masyarakat dapat berpotensi perpecahan anak bangsa.

“Bukan anak muda Indonesia namanya jika tidak mampu mengubah tantangan menjadi peluang. Kita buktikan bahwa generasi muda merupakan generasi yang mampu untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif,” ujarnya dengan semangat.

Paparan kedua disampaikan oleh Akademisi Universitas Esa Unggul Jakarta, Gun Gun Siswandi. Ia menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang majemuk multikulturalisme dan pluralisme, oleh karenanya harus kita jaga dan kita gunakan potensi-potensinya untuk kepentingan bangsa dan negara.

Mengutip survey dari We are Social 2021, Gun Gun menyebutkan bahwa pengguna internet di indonesia ada sebanyak 202 juta orang atau 73 persen dari total populasi 274 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan dengan digital. Tingginya penggunaan internet tersebut harus diimbangi dengan literasi digital yang baik.

“Oleh karena perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih ini, maka  penting bagi masyarakat untuk diedukasi dan diberdayakan, terutama pada kapasitasnya untuk berliterasi digital. Literasi digital menjadi sangat penting terutama dalam rangka menghadapi era global yang semakin canggih dan semakin luar biasa kedepannya,” katanya saat menyampaikan closing statement.

Sementara itu, paparan ketiga disampaikan oleh Taufik  Abdullah, MA, ia menyampaikan digitalisasi untuk mewujudkan generasi milenial yang pancasilais merupakan suatu keniscayaan, karena dari situlah kita bisa belajar bagaimana menjaga pertahanan dan ketahanan bangsa dan negara.

Sebagai upaya untuk berkomitmen dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, maka perlunya milenial untuk diedukasi dan diberikan pemahaman nilai-nilai pancasila yang baik.

“Edukasi tersebut harus bisa meresap dalam jiwanya, sehingga dapat melahirkan figur yang baik dan dapat dicontoh oleh masyarakat lainnya,” katanya pada saat sesi tanya jawab. *SEP

Ayo Berbagi!