Ditjen IKP: Menjaga Stamina Tubuh dengan Berolahraga

Ayo Berbagi!

SwaraSenayan.com. Manusia adalah makhluk sosial, butuh ruang untuk beraktivitas sosial, termasuk berolahraga maupun kegiatan ekonomi. Kombinasi antara protokol kesehatan dengan aktivitas sosial dan ekonomi harus kita tumbuhkan menjadi bagian yang harus kita laksanakan bersama.

Demikian disampaikan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI pada Webinar Forum Diskusi Publik yang bertajuk “Meningkatkan Kesadaran Budaya Olahraga di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”, Jum’at sore (10/07/2020).

Lanjutnya, di tengah pandemi Covid, menjaga stamina tubuh itu menjadi sangat penting. Salah satu mega shift di dalam Covid saat ini kebutuhan masyarakat bukan lagi pada aktualisasi diri. Kebutuhan kita sekarang ini kembali ke dasar piramida teori Maslow yaitu kembali ke kebutuhan dasar kesehatan dan keamanan jiwa raga.

Kesadaran untuk menjaga kesehatan ini telah mengubah kebiasaan masyarakat melalui kegiatan berolahraga, bahkan dilakuan secara virtual dari rumah melalui aplikasi pakai alat, lalu masyarakat dapat mengikutinya dari rumah sampai berkeringat.

“Bukan hanya hal-hal yang negatif saja, kita dapat mengambil hal positif dari Covid. Kita menemukan berbagai inovasi-inovasi mengisi kehidupan,” tuturnya.

Banyaknya korban nyawa akibat Covid-19, menurut Widodo telah melahirkan masyarakat baru yang penuh empati, welas asih, tepo seliro, gotong-royong yang sarat dengan solidaritas sosial (empathic society) sebagai fenomena yang lahir di era pandemi covid-19 ini.

Secara khusus, Widodo mengaku kebijakan pembatasan sosial telah mendorong produktivitas birokrasi di lingkungan kerjanya lebih tinggi.

“Kami meneliti eselon 3-4 saya itu kalau bekerja di rumah 4.5 jam itu sudah selesai. Sementara kalau di kantor 7.5 jam. Artinya lebh cepat kerja dengan stay at home kalau memang itu bidang pekerjaannya bisa diselesaikan di rumah,” ungkapnya.

Di tengah pandemi Covid kegiatan masyarakat yang produktif harus dijaga untuk tetap aman. Saat ini merupakan masa pra kondisi, dibukanya ruang kerja untuk beraktivitas kembali untuk kegiatan ekonomi dengan timing dan sektor pekerjaan tertentu. Masyarakat harus disiplin biar kita tidak terkena gelombang kedua pandemi Covid-19.

“Kita menjadi masyarakat yang produktif tetapi tetap aman terhadap covid. Ini jangan dimaknai bebas, tanpa tatanan yang baru (new norma) sebagai adaptasi kebiasaan baru dengan basisnya protokol kesehatan,” papar Widodo.

Widodo menyeru masyarakat agar lebih disiplin diri, bahu membahu, optimis dapat menyelesaikan masalah Covid. Masalah ini tidak bisa diatasi sendiri-sendiri. Semua elemen masyarakat, akademisi, media, dunia usaha harus saling bergotong royong.

Sementara, Dr. Yunyun Yudiana menegaskan, bahwa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) itu untuk memelihara sekaligus melindungi kondisi kesehatan kelompok para atlet elit Jabar dari ancaman pandemi Covid-19, termasuk menjamin keunggulan Jabar Juara PON XX/2021.

“Dalam rangka AKB, kami menghimbau pelaku olahraga di Jabar termasuk atlit PON di Papua  harus tetap menjaga stabilitas kesehatan fisik dan psikologis untuk mempertahankan prestasi,” kata Yunyun yang juga sebagai Wakil Ketua Umum II KONI Jabar. *mtq

Ayo Berbagi!