Cupli Risman: Golkar Itu Partai Besar, Sejak Dukung Jokowi Seperti Ilalang yang Terombang-ambing

oleh -100 Dilihat
oleh
banner 468x60

SwaraSenayan.com. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas, suara Partai Golkar hanya meraih 6,2% suara. Hal tersebut membuktikan bahwa dukung Golkar terhadap pasangan calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) tak berpengaruh mendongkrak perolehan suara partai berlambang pohon beringin tersebut.

Menurut hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas, dengan survei secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat (stratified random sampling) di 34 provinsi. Dimana survei tersebut hasilnya bahwa parliamentary threshold (PT) atau ambang batas suara untuk parlemen buat Pemilu 2019, yang telah menetapkan PT sebesar 4 persen.

banner 336x280

Dimana menurut hasil survei tersebut, hanya lima partai yang lolos PT yaitu PDIP 29,9%, Gerindra 16%, PKB 6,3%, Golkar 6,2% dan Demokrat 4,8%. Menunjukkan bahwa suara Partai Golkar hanya mampu meraih 6,2% berada dibawah PDIP, Gerindra bahkan PKB, ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Capres nomor urut 1, tidaklah berdampak positif terhadap Partai Golkar.

Namun sebaliknya justru ada penurunan, perolehan suara partai Golkar terjun bebas dari perolehan Pemilu 2014 mencapai urutan ke 2 dengan perolehan 14,75% hingga hasil survei berada di urutan ke 4 dengan suara 6,2%.

Untuk menyikapi survei tersebut, menurut Kornas Go Prabu Cupli Risman perlu upaya penyelamatan partai, dan salah satunya adalah menarik dukungan terhadap Jokowi. Go Prabu berharap senior Partai Golkar dan Pengurus DPD I Partai Golkar untuk segera menggelar Munaslub untuk penyelamatan Partai Golkar.

“Golkar sebagai partai beringin yang berdiri kuat dan mampu menentukan arah kemenangan, namun sekarang Partai Golkar seperti ilalang yang terombang-ambing dan hanya mengikuti permainan partai lain,” ujar Cupli yang juga dikenal sebagai aktivis organisasi kepemudaan di Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Menurut Cupli, PDI Perjuangan mampu bertahan sebagai pertai pemenang, karena diuntungkan adanya Capres Jokowi. Demikian juga Gerindra yang naik drastis karena memiliki Capres yaitu Prabowo.

“Sementara Partai Golkar yang hanya mengambang justru ditinggalkan masyarakat pemilih, sehingga komposisi politik Partai Golkar saat ini sangat tidak menguntungkan. Untuk itu perlu ada langkah cepat guna merespon arus bawah agar tidak melorot jauh ditinggal partai lain,” tegas caleg Golkar dapil Jakarta Timur tersebut. *SS

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.