SwaraSenayan.com. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Badan Usaha Milik Rakyat (BUMRA) dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) dan Ayla Associate tentang Pengembangan Daya Dukung Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Infrastruktur Perumahan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) bertempat di Tanri Abeng University (TAU) Ulujami, Jakarta Selatan (17/10/2017).
Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia dr. Ali Maksum, mengatasnamakan 25 Juta PKL di tanah air, selaku Ketua Umum DPP APKLI menyampaikan terima kasihnya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tanri Abeng yang telah memanusiakan dan memartabatkan PKL di Indonesia.
“Hari ini Mars APKLI sebagai jiwa dan ruh perjuangan PKL Indonesia diperkenankan berkumandang di Tanri Abeng University Jakarta. Ide dan cita-cita besar Tanri Abeng jadikan ekonomi rakyat sebagai kekuatan utama ekonomi Indonesia nyaris sempurna dituangkan dalam BUMRA,” tegas Ali yang juga Ahli Kekebalan Tubuh Jebolan FK Unibraw dan FK UI berkumis eksentrik asli Mojokerto Jawa Timur.
Menurut Ali, momentum ini secara nyata memberikan komitmen untuk mendongkrak usaha PKL melalui MOU antara APKLI, BUMRA dan Ayla Associate.
“Saya sungguh terharu dan bersyukur atas anugerah Allah SWT, ini untuk PKL demi merah putih dan NKRI,” urainya dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Ali Maksum Presiden PKL Indonesia didampingi Ketua Harian APKLI Ra Ayla Dewi Anggraeni, Sekjen Agus Yusuf dan jajaran DPP APKLI, DPW APKLI DKI Jakarta dan Jawa Barat, dan Ketua DPD APKLI Se Jabodetabek sesaat sebelum tanda tangani MOU antara APKLI, BUMRA dan Ayla Associate.
“Saat Ra Ayla Dewi Anggraeni sebut nama Tanri Abeng, sepontan ingat telpon sahabat saya anggota KPU tanggal 10 Mei 2004 bahwa beliau adalah manajer Rp 1M sehari. Namun hari ini dengan BUMRA-nya, Tanri Abeng bukan sebatas manajer Rp 1M sehari, lebih dari itu, beliau adalah Begawan Ekonomi Rakyat Indonesia,” tutur Ali.
Oleh karena itu, selaku Ketua Umum APKLI, dr. Ali Maksum memberikan amanah sebagai Ketua Dewan Penasehat Nasional DPP APKLI 2017-2022.
“Saya heran kenapa negara ini dan rakyatnya miskin padahal sejatinya Indonesia itu besar dan kaya raya. Kesenjangan ekonomi semakin melebar, dan ada sebuah ketidak adilan yang mendalam. Indonesia bukan miskin namun salah kelola,” tegasnya.
Hal ini seperti yang ditegaskan Peter Drucker bahwa tidak ada negara yang miskin, yang adalah salah kelola. Karena itu, dr. Ali menekankan pentingnya kebangkitan ekonomi Indonesia harus dari bawah, dari ekonomi rakyat yang memiliki potensi sangat besar, ada 58 juta UMKM di Indonesia yang hidupi lebih dari 180 juta penduduk Indonesia.
“Apa yang tengah dilakukan APKLI untuk memberdayakan PKL adalah nyata, dan BUMRA mendukung sepenuhnya untuk mewujudkan Revolusi Kaki Lima Indonesia sebagai agenda besar APKLI saat ini,” tegas Tanri Abeng dalam sambutannya sebagai penggagas BUMRA dan pemilik Tanri Abeng University pada kesempatan yang sama.
MOU antara APKLI, BUMRA dan Ayla Associate tentang Pemgembangan Daya Dukung Teknologi Informasi dan Komunikasi serta infrastruktur perumahan bagi PKL ditanda tangani oleh Tanri Abeng selaku Ketua BUMRA, Dokter Ali Ketua Umum APKLI dan Ra Ayla Dewi Anggraeni. Pada kesempatan yang sama juga dipaparkan e-commers PKL dan UMKM oleh Indonesian Cloud. Juga dihadiri delegasi dari Malaysia dan Singapura serta jajaran Civitas akademika Tanri Abeng University. *SS